Pertandingan usai. SMA kami masuk final merebut juara 1 dan 2 melawan stece sore besuk. Kita keluar GOR evaluasi. Kemudian ada beberapa supporter mendatangi kami.
"Nay Nay, ada Rey tuh di depan." Dena heboh.
Aku diam, takut salah tingkah. Dena mencengkram jemariku, menarik keluar.
"Nay, selamat ya." Rey menyodorkan tangannya.
"Makasi, Rey."
"Sama-sama. Balik bareng siapa, Nay? Si Rey kosong tuh." Goda Gilang.
"Hahaha. Alhamdulillah bawa motor sendiri. Aman."
***
Senja mengisi ribuan tanya dalam ruang yang bernama perasaan. Setiap dari wajahnya mempertanyakan ada apa dengan Rey dan Nayla? Lembayung senja bungkam, bersembunyi di balik malam menebas-nebas prasangka. Embun seolah terbujuk rayuan senja bersama jingga yang selalu membuat para pujangga jatuh cinta. Rey kenapa?
Aku sibuk menertawakan diriku sendiri sedari tadi. Bukan sedang berusaha menerima suatu hal, aku benar-benar gila sejak Rey hadir di kehidupanku. Aku berusaha mengelak kepeduliannya itu dan meyakinkanku bahwa hal itu hanyalah kebetulan.
"Nay, kamu sedang jatuh cinta?"
"Mana mungkin. Aku ga akan pernah jatuh cinta pada pemuda gereja, mbak."
jawabku.
"Memangnya siapa yang bilang kalau kamu jatuh cinta sama Rey?"
***
"Nay Nay, ada Rey tuh di depan." Dena heboh.
Aku diam, takut salah tingkah. Dena mencengkram jemariku, menarik keluar.
"Nay, selamat ya." Rey menyodorkan tangannya.
"Makasi, Rey."
"Sama-sama. Balik bareng siapa, Nay? Si Rey kosong tuh." Goda Gilang.
"Hahaha. Alhamdulillah bawa motor sendiri. Aman."
***
Senja mengisi ribuan tanya dalam ruang yang bernama perasaan. Setiap dari wajahnya mempertanyakan ada apa dengan Rey dan Nayla? Lembayung senja bungkam, bersembunyi di balik malam menebas-nebas prasangka. Embun seolah terbujuk rayuan senja bersama jingga yang selalu membuat para pujangga jatuh cinta. Rey kenapa?
Aku sibuk menertawakan diriku sendiri sedari tadi. Bukan sedang berusaha menerima suatu hal, aku benar-benar gila sejak Rey hadir di kehidupanku. Aku berusaha mengelak kepeduliannya itu dan meyakinkanku bahwa hal itu hanyalah kebetulan.
"Nay, kamu sedang jatuh cinta?"
"Mana mungkin. Aku ga akan pernah jatuh cinta pada pemuda gereja, mbak."
jawabku.
"Memangnya siapa yang bilang kalau kamu jatuh cinta sama Rey?"
***
Komentar
Posting Komentar