Di tengah terik siswa-siswi kelas X-7 asik bermain basket. Kebetulan anggota perempuan di kelas ini banyak, sehingga dapat dikelompokkan untuk tanding 5-5. Pak Rohmadi Agus sebagai wasit(bener ga ya?lupa namanya apa kalau di basket) meniup peluit dan melambungkan bola ke atas. Aku lupa waktu itu siapa yang dapet bagi jump. Pertandingan selalu seru walaupun sedikit lucu kalau yang main para perempuan hihihi.
"Duh, bentar-bentar, aku minta ganti dulu deh." Nayla (nama samaran) keluar dari lapangan. Sepertinya ada sesuatu di sepatunya.
"Kenapa, Nay? Coba deh dilepas kali aja ada paku payung nlingsep." Kata Eriel.
Aku melepas dan membalik sepatunya. Ternyata benar dugaan Er, sepatunya kena paku. Kalau di sinetron pasti ada yang langsung bicara gini,"Siapa ini pelakunya?"
Kalau kita mah langsung cabut paku dan bubar ke kantin Bu Daliyo, beli jus alpukad, bakwan jagung pakai sambel khasnya bu Dal, atau kalau jamnya masih nyandhak, beli Soto yang super lezat.
***
Sore hari setelah pulang sekolah. Seseorang mengirim pesan lewat SMS, "Sepatumu kenapa, Nay?"
"Kena paku, Rey."
***
Pagi setelah hari menyenangkan itupun tiba. Kenapa hari menyenangkan? Karena hari itu ada pelajaran olahraganya. Pelajaran yang paling kunanti-nanti karena isinya cuma main main dan main.
Hari ini letih menyeruak pikir. Fisika selalu membuatku merasa jadi orang paling bodoh. I swear, pelajaran ini adalah pelajaran paling over thinking :3. Hahhaa..gag nding, aku aja yang kurang mikir.
Entah, hari ini melelahkan saja bagiku. Aku pulang dan langsung menuju parkiran bareng sama temen-temen lain. Biasanya aku nyamperin kakak kelas dulu, mbak Irsya. Ruangan kelasku tepat segaris dengan jalan menuju parkir. Jadi yaudah, tinggal lurus aja.
"Nay." Bisik seseorang.
Aku menoleh ke belakang. Tiba-tiba dia menyodorkan coklat cunkybar isi 12 ke tanganku. Kemudian langsung nyelonong jalan ke parkiran. Aku bingung.
"Ini apa, Rey?" aku sedikit teriak, namun tertahan takut teman lain tau. "Mmmakasi, Rey!" Jawabku masih dengan muka oon.
Rey menoleh dan tersenyum penuh arti. Hahaha, aneh. Aku tertawa saja melihat tingkahnya.
Komentar
Posting Komentar