Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Jejak Si Pemimpi: Kakak-kakak Hebat

"Kok bisa, ya?" Dua orang itu masih menginspirasi. Role model. Setiap jejak yang mereka tinggalkan membekas di hati orang lain. Pantas saja setiap orang di sekitar sini ingat nama mereka, ingat dengan apa yang telah mereka beri. Setiap langkah mereka bermanfaat. Dan ke mana arah mereka pergi selalu sejalan dengan arah yang ingin kutuju. Sayangnya aku tidak sebrilian mereka. Sepertinya tak semua orang tau latar belakang kehidupan mereka. Pun aku baru beberapa bulan kemarin mengetahui bagaimana perjuangan hidup mereka. Power yang membuat mereka survive dengan tekad dan kemauannya untuk terus bergerak dalam kebaikan selama ini.  Dari beberapa orang, dialah yang ternetral dalam berdiskusi tentang banyak hal. Prinsipnya menularkan beberapa sudut pandang padaku. Integritas, ekspektasi, jujur, dan harus punya dasar dalam bertindak.  "Kalian kalau mau memahami psikologi islam tak saranin pelajari dasarnya dulu, Nduk. Ini aku ada buku 'Paradigma Psikologi Isl...

Kamu Laki-laki, bukan Perempuan

Mengapa kamu tidak malu pada dirimu sendiri? Mengeluhkan lumpur yang kau buat sendiri. Menyerah. Padahal perjuangan ini untuk dirimu sendiri. Perjuangan ini tak kau tanggung sendiri. Bahwa yang kusayangkan adalah kau tak mau berusaha saat orang lain sanggup membersamaimu untuk lebih 'mencintai' rintangan. Kau justru larut dan semakin mengungkit hal yang tak perlu lagi untuk diungkit. Kau menuntut hal yang tak bisa lagi kau tuntut. Kau merasa pincang padahal kaki-kakimu masih gagah. Kau seolah meminta solusi namun gerak langkahmu memutari permasalahan. Sekarang kamu ingin melepas semua yang dulu susah payah kau minta. Mengapa kamu tidak malu pada dirimu sendiri? Ada banyak solusi yang terserak. Tapi kau memusuhinya, lalu terus menerus memejamkan mata. Mengapa kamu tidak malu pada dirimu sendiri ? Yang menyudutkan orang lain untuk membela habis-habisan kelemahanmu itu.   Semoga semua yang terjadi padamu semakin membuatmu menyadari, bahwa mencapai tujuan itu butuh us...

Bandar Rasa

  Sebaiknya aku tahan dulu tirai-tirai yang lekat dengan jendela Menahan sinar yang selalu paham akan dingin kepalaku, kini Menahan tatapan mata yang masih menenggelamkan rasa ke dalam ruam Kemudian, mengizinkan angin memasuki ventilasi kecil Agar terasa hidup Agar tidak mati Kepada bandar rasa yang bersemayam di lubuk setiap manusia Mulut yang bungkam rasanya ingin bercerita Didengar oleh telinga kemudian dibalas dengan irama kata Seperti selayaknya Seperti seharusnya Tidak hanya dibaca saja Pun tidak hanya diabaikan saja Kepada bandar rasa yang bersemayam di lubuk hatiku dan hatinya Kenalkanlah diaku dengan rasa yang seharusnya Atau pertemukan harapannya dan harapanku dalam ramuan rasamu Hingga mampu membuat kami bijaksana Masih tak sanggupku membuka jendela Tirainya masih tertahan Inginku kembalikan saja rindu, cita dan cinta yang tlah kutabung, Atau kubebaskan mereka berkelana Kulepas saja yang selama ini kujaga Bukankah ...

Rindu

Lingkaran ini, tak banyak kuhadiri Lingkaran ini, sering tak kujumpai Lingkaran ini, kerap kali tak kusapa karena lelah Mungkin jika dia menungguku, aku tak sadar Tapi dia tidak marah Tidak ada api di dalamnya, kecuali api semangat yang membara untuk menjadi hamba yang baik! Lingkaran ini selalu terbuka Pertemuan yang dapat dihitung, Berapa kali motorku terparkir di depan rumah murabbiku Ya, lebih sedikit jumlahnya dari teman lain Tapi tak lantas membuat kita jauh, justru semakin dekat Lingkaran ini memang selalu terbuka Nama lingkaran ini adalah Arsylia Salah satu nama grup yang mejeng di barisan atas whatsapku Rasanya aku ingin bersamanya sejak dulu Sejak SD mungkin, atau SMP Hmmm Saat gundah gulana, aku sharing di grup itu Saat bahagia, aku sharing di grup itu Bahkan perihal meminta kepastian, aku sharingkan di sana Hal yang jarang kulakukan di grup lain, Hal yang jarang kulakukan dengan orang lain Hal yang tak perlu banyak pertimbangan dalam melakukannya T...

Untuk Kamu(yang Membaca): Maafkan Aku

Hargailah setiap pertemuan Insyafkanlah segala khilaf, sadari dan jangan ulangi Tuhan telah menyaksikan siapa yang membuat hati kita sakit sesakit-sakitnya, dan siapa yang kita buat sakit sesakit-sakitnya Hargai setiap pertemuan Penuhi setiap langkah dengan kebaikan Balas segala yang buruk dengan kebaikan Tetaplah dalam kebaikan walau dalam kondisi pasrah dan alakadarnya Karenaku yakin, kebaikan lebih menjamin kehidupan yang abadi ketimbang materi Kebaikan lebih membukakan jalan bagi yang bercita-cita bertemu dan memeluk Allah Ta'ala Kebaikan akan membukakan pintu bagi kebaikan-kebaikan yang lain, maksudnya apa? Iya, maksudnya adalah jika kamu mengarahkan dirimu ke dalam kebaikan, maka Allah akan mengarahkanmu kepada kebaikan lain yang sebelumnya belum pernah kamu temui Atau kamu dipertemukan kembali dengan kebaikan yang dahulu enggan kamu lakukan.. menjadi kebaikan yang ingin dan biasa kamu lakukan Percayalah, Allah Maha Mengetahui segala yang ada di hatimu, segala ni...
Bersetialah pada Allah maka kamu akan beruntung Tiada ketenangan yang paling menenangkan selain dariNya Beberapa hal belakangan ini menegur banyak dalam bersikap.. Seolah menjadi 'pembimbing' tuk kembali melurus Sejatinya waktu itu berputar Dan hati terbolak-balik yang dekat semakin mudah menjauh yang peduli semakin mudah acuh Kiranya Allah yang menentukan perasaan, pikiran dan takdir Kiranya Allah yang menjadi saksi janji-janji KepadaNyalah harapan yang pasti itu.. BersamaNya kamu kan tetap tenang di dunia ini pastilah ada gelisah ada gundah meski bahagia dapat diciptakan Selamat mengambil hikmah Tak perlu ada yang disesalkan :)

Lets Go to Be Happy (^^): Untuk Kesedihan, Duka dan Lara

Petualangan akan segera dimulai. Nikmati apa saja yang ada didirimu saat ini Syukuri apa yang tlah kau miliki Pertahankan hal yang pantas kau pertahankan Perbaiki apa yang harus diperbaiki Usaplah air mata pilu dengan lembut, singgahkan makna-makna di sana Agar kau tegar , agar kau tenang Sapa mushaf-mushaf dan penuhi shaf-shaf Abaikan saja hal-hal yang tak membuatmu berkenan Abaikan saja hal-hal yang membuatmu tak berarti Hai, mari berbincang bersamaku Kamu harus merasakan lembutnya angin yang kini kurasakan Kamu harus merasakan teduhnya hujan lebat tanpa payung yang melingkar di atas kepala Hari ini dan seterusnya, bahagialah bersamaku Jangan paksakan seseorang yang tak peduli denganmu untuk kemudian peduli Ada aku Ada aku bersamamu saat ini Loket pengambilan hikmah atas hari-harimu selalu terbuka 24 jam ^^ Lets go to be Happy! and be your self

Sajak Cemburu

Skenario Allah selalu luar biasa Alurnya tak pernah dusta Meski ada suka dan duka Konfliknya paham pada kemampuan manusia Siapa yang yakin padaNya Pasti kan tenang saja Karena semua pasti punya jalan terbaik pada masanya Tak perlu khawatir tentang bagaimana nasibnya Siapa jodohnya Tak perlu takut jika kehilangannya, berdewasa Sejatinya cinta itu menerima, Menerima takdirNya Mensyukuri segala ketentuanNya Memperindah segala tentangNya Perintah dan laranganNya Al-Qur'an dan As Sunnah-Nya Hahaha Kita ini perantau dunia Suatu waktu jika Dia rindu pada kita Daun yang bertuliskan nama Akan beri pertanda Dia akan meminta kita pulang ke negeri akhirat sana Asal muasal kita Kita harus pulang saat itu juga RinduNya pada kita itu tiba-tiba Maka tiba-tiba pula Dia memanggil nama kita, untuk pulang segera Terkadang hal itu membuat kita tak sempat menyiapkan oleh-oleh dan bekal terbaik untukNya Jadi, daripada bercemburu pada makhluknya Akan lebih bermanfaat ...

Unfollow

Rasa-rasanya aku ingin sekali memencet tombol itu. Kemudian menitipkan nafasku kepada kamu yang didamba hadirnya Kepada kamu yang ingin lebih lama menjejak di bumi Rasa-rasanya aku ingin menekan tombol itu Lalu kutitipkan rasa cinta sepaket dengan ketulusannya, kesetiaan dan kesabaran menunggu.. Kepada ia yang kamu harapkan

Orang Peduli yang (sok) Cuek: Aku dan Sepucuk Surat

Senja ini, kami anak expi brotherhood jalan-jalan ke taman lampion. Taman lampion terletak di sekeliling Monjali(Monumen Jogja Kembali). Ba'da magrib aku sudah siap meluncur ke smada, titik kumpul kami. Tapi, tiba-tiba ada seorang datang ke rumahku. Bapak memanggilku, beliau tidak bisa membukakan pintu gerbang depan karena sedang membenahi pipa pralon bocor di dapur. Ternyata tamu itu mas Ginanjar, putra Pak Sena, teman ayahku. Dia datang sekeluarga. Aku mempersilahkan mereka duduk dan segera menjamu alakadarnya. "Pak, ada Pak Sena sekeluarga. Nayla pamit ya, Pak!" Aku pergi. *** Akhirnya kami sampai di taman Lampion. Lagi-lagi Rey. Kenapa sih mereka tidak memahami sedikit saja perasaan Liana. Iya, kebetulan aku, Rey dan Liana adalah teman sekelas saat kelas X. Sedari tadi teman-teman menggodaku dan Rey. Tidak pernah henti meski aku dan Rey cuek tak menanggapi. Saat-saat seperti itu, aku memilih melarikan diri karena menerjang masalah bukan jalan yang berbaik hati...

Orang Cuek yang (sok) Peduli: Foto Sejoli

Hari ini sekolah punya acara lustrum. OSIS kolaborasi dengan beberapa ekskul menyiapkan acara pesta kecil-kecilan. Selain pesta mereka juga mengadakan lomba antar kelas, seperti lomba tumpeng, kebersihan dan lomba mading. Saat ini tepatnya pukul 07.00, kami sedang melaksanakan upacara. Aku selalu menanti sesinya anak padus. "Ssst, tuh ada si Rey, Nay." Sahut Selly teman sebangku. "Iya, aku tau. Dia kan anak padus." jawabku tenang. Upacara bendera diakhiri dengan penerbangan balon oleh kepala sekolah dan bupati Bantul. Sebentar lagi tepatnya jam 10.00, sesi penilaian tumpeng dan mading kelas dimulai. Kelasku sudah menyelesaikan mading dari hari Selasa kemarin. Jadi, tinggal mengurus tumpeng dan tata ruang kelas. Selesai. "Nay, ke IPS 3, yuk!" Jerry teman sekelasku mengajak berkeliling melihat hasil mading kelas lain. "Ayok."jawabku. Kelas IPS 3 itu kelasnya si Rey. Aku tau, Jerry pasti sengaja mengajakku ke sana duluan. Jaga-jaga ak...

Tetaplah

Tersenyum Temaram tidak semuram itu Ia memahami terang dengan sederhana Dan memahami gelap secukupnya Tetaplah tersenyum Hingga takdir yang telah Ia tulis benar-benar kau sadari sebagai suatu hal yang tidak merugikanmu. Tetaplah tersenyum Hingga kebahagiaan bukan sesuatu yang hadir secara paksa Tetaplah tersenyum Hingga hatimu berdaya menertawakan luka Karena semua selalu akan baik-baik saja Karena Allah takkan salah menakar angka ujian dan kemampuanmu Tetaplah tersenyum Bungkus semua kenang dengannya Karena senyum itu syukur Sementara Allah Maha Mencintai ia yang memiliki rasa syukur

Berhenti

Kembali ke kehidupan senyata-nyatanya Kembali menyadari sedikitnya perbekalan Kembali meninggalkan cinta yang takkan pernah ada Kembali mencari jalan Jalan untuk kembali Aku ingin pulang, Semoga bertemu di keabadian(yang tidak menyuguhkan kecemburuan dan ketidakpastian). Semoga bertemu denganmu.

Orang Cuek yang (sok) Peduli #4 : Tentang Aku, Kamu dan Tuhan 1

"Tuhan kita dengan mereka itu berbeda, Nok. " Aku selalu ingat dengan perkataan mas Qalis menyoal hal itu. Dia mendekteku banyak. Hal itulah yang terkadang semakin membuatku yakin, semua takkan bisa. Ada yang bilang kalau seusia kita itu belum waktunya memikirkan hal itu terkait aku dan Rey. Karena mungkin mereka tidak mengetahui gelisah-gelisah ini. Mungkin mereka tak gelisah, atau merasa bersalah padaNya. Aku menyisir rambut yang masih tergerai. Sore ini latihan basket campur tim putra dan putri. Latihan mulai pukul 14.00. Aku berangkat dari rumah 13.55. Terlambat 15 menit. Pak Heru menghukumku dengan hukuman adat kita, lari 10 kali lapangan. Oemjiii~ "Semangat, Nay!!" Higa temen sekelas yang juga ikut ekskul basket teriak dari beskem tim putra. Dia merangkul rekannya. Siapa tuh? Asing. Iya, aku melihat wajah itu selama latihan basket. Rey? Iyakah? "Kenapa Nay, kok muke lu daritadi ke arah sono mulu?" Naya. "Itu si Rey, ya, Ay?" ta...

Orang Cuek yang (sok) Peduli #3

Pertandingan usai. SMA kami masuk final merebut juara 1 dan 2 melawan stece sore besuk. Kita keluar GOR evaluasi. Kemudian ada beberapa supporter mendatangi kami. "Nay Nay, ada Rey tuh di depan." Dena heboh. Aku diam, takut salah tingkah. Dena mencengkram jemariku, menarik keluar. "Nay, selamat ya." Rey menyodorkan tangannya. "Makasi, Rey." "Sama-sama. Balik bareng siapa, Nay? Si Rey kosong tuh." Goda Gilang. "Hahaha. Alhamdulillah bawa motor sendiri. Aman." *** Senja mengisi ribuan tanya dalam ruang yang bernama perasaan. Setiap dari wajahnya mempertanyakan ada apa dengan Rey dan Nayla? Lembayung senja bungkam, bersembunyi di balik malam menebas-nebas prasangka. Embun seolah terbujuk rayuan senja bersama jingga yang selalu membuat para pujangga jatuh cinta. Rey kenapa? Aku sibuk menertawakan diriku sendiri sedari tadi. Bukan sedang berusaha menerima suatu hal, aku benar-benar gila sejak Rey hadir di kehidupanku. Aku berus...

Orang Cuek yang (sok) Peduli #2

Gerimis jatuh tepat saat kami dalam perjalanan ke AAYKPN. Airnya masuk ke ring lapangan basket smada berkali-kali. Ah semoga pertandingan hari ini seberuntung air hujan itu, kataku dalam hati. "Tanding jam berapa, Nay?" Rey mengirimiku pesan. "Jam 14.00. Mau dateng?" Jawabku. "Iya." "Ini hari Sabtu, kamu ga ada Misa di gereja sore nanti?" ":)" Mana peduli Rey akan datang atau tidak. *** GOR AAYKPN. Tribunnya sudah penuh suporter. Ada spanduk exscosmada yang tak pernah absen membersamai kami bertanding di manapun. Supporter setia. Walaupun orang-orangnya "terlalu nyantai" aku salut dengan jiwa korsa mereka. "Nay, Rey ke sini?" Dena berteriak senang. "Iya, katanya." "Kok mukamu cuek gitu, bukannya seneng? Sok cuek deh." Goda Dena. Aku cepat-cepat mengenakan jersey dengan nomor punggung 11, kesayanganku. Mengikat rambut, dan mulai mengenakan kaos kaki dan sepatu. "Loh, kaos kak...

Orang Cuek (yang) Sok Peduli

Di tengah terik siswa-siswi kelas X-7 asik bermain basket. Kebetulan anggota perempuan di kelas ini banyak, sehingga dapat dikelompokkan untuk tanding 5-5. Pak Rohmadi Agus sebagai wasit(bener ga ya?lupa namanya apa kalau di basket) meniup peluit dan melambungkan bola ke atas. Aku lupa waktu itu siapa yang dapet bagi jump. Pertandingan selalu seru walaupun sedikit lucu kalau yang main para perempuan hihihi. "Duh, bentar-bentar, aku minta ganti dulu deh." Nayla (nama samaran) keluar dari lapangan. Sepertinya ada sesuatu di sepatunya. "Kenapa, Nay? Coba deh dilepas kali aja ada paku payung nlingsep." Kata Eriel. Aku melepas dan membalik sepatunya. Ternyata benar dugaan Er, sepatunya kena paku. Kalau di sinetron pasti ada yang langsung bicara gini,"Siapa ini pelakunya?" Kalau kita mah langsung cabut paku dan bubar ke kantin Bu Daliyo, beli jus alpukad, bakwan jagung pakai sambel khasnya bu Dal, atau kalau jamnya masih nyandhak, beli Soto yang super ...

Orang di Luar Gereja itu (aku): Peri Cinta

Gereja. Di daerah ganjuran ada gereja megah dengan bangunan joglo khas jawa dan klentheng besar. Ada candhi di sebelah timur. Setiap sabtu dan minggu tempat itu selalu ramai. Enam tahun lalu, aku sempat bimbang tentang masjid dan gereja. Setelah akhirnya salah satu di antara pemeluknya menyadari. Setelah salah satu di antara pemeluknya melupakan perasaannya. Dan akhirnya kamu kini benar-benar menemukan pendamping untuk menghadiri Misa.
Lebaran ke delapan tanpa mas tersayang. Nuansanya jelas berbeda. Bedanya, nuansa kali ini lebih tegar dan kuat, karena setiap dari hati kami (masih) menahan perih kehilangan dan tangguh menggali keikhlasan. Btw, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Mau iseng merangkum wejangan-wejangan dari saudara/i sekitar, coba-coba ada yang sama kaya kamu ga? Dadi uwong sing nguwongke wong liya, aja mung dadi uwong-uwongan. ( Jadilah orang yang memanusiakan manusia) Kalau di Solo,jangan lupa telfon ibu walaupun pulsanya habis biar ibu tahu kabarmu. :') Yups, ini efek saling menunggu. Aku nunggu ibu telfon, dan ternyata ibu juga menungguku telfon. Kita jarang telfonan, tapi sekali telfon lamaaa syekali. Kita berdua setipe, kalau ga penting ga usah :D HPne ki nik nendi-nendi digawa, ben gampang dihubungi. Ini efek Bapak telfon ga aku angkat karena HP sering aku taruh di dalam tas :'( ngapunten nggih, Pak! Diijaga pola makannya. Makan yang teratur, t...

Untuk Gaza yang sedang Merindu

Gaza Sudah terjawab kabarmu, kini Dari rintih tangis negerimu yang menjerit Menjerit memecah telinga dunia Menyisir setiap hati yang tertutup Lewat tangismu, kau beri isyarat duka Kemudian Dia selipkan ketegaran yang istimewa Dia tiupkan ketabahan yang terangkai di palung daun warumu Gaza Kau kehilangan Ummimu Kau dipisahkan oleh Abimu Hingga kau tersungkur kaku menunggu ia kembali Kembali dipelukmu, hangat Kau dibiarkan terbelenggu oleh rasa rindu Selalu menanti saudara-saudarimu kembali Duduk penuh sepi sekeliling Merintih mendekap mushafmu Kau berlari jauh mengejar Dan di bawah temaram kau peluk bayangnya Sungguh, kau di ujung rasa nanar nan perih Bagaimana bisa kau diharuskan memaksa diri untuk menerima? Sementara ada jalan Ada jalan tuk pergi dari Palestina Gaza Kaulah yang terbangun, di antara kawanmu yang terlelap Kaulah yang sanggup memahami pagi dan malam Kau kenal mentari dan senjanya yang menyimpan lukamu Dan riangmu dalam tirai sinarnya Gaza Bal...

Sajak Apa ini?

Karamkanlah aku Jika ombak tak membuatmu merasa layak mempertahankan Badai tak sanggup mengajakmu terbang bersamaku Karamkanlah aku Agar ada yang mengisi dasar lautan itu Tak ada yang menemukanku kembali Kecuali dirimu sendiri

Air mata

Ada di sudut ketidaktulusan Di ujung keterpaksaan Lebih baik tidak Jika memang tidak Agar mataku tidak sembab Tapi, rahasia antara aku dan Tuhanku Terimakasih sudah sangat baik kepadaku

Kepadamu, dengan Tulus Hati

Cinta. Bukanlah, rangkaian kata tertulis oleh ekspektasi, kemudian terhapus begitu saja oleh realita. Ia jujur, tulus dan apa adanya. Kelemahan tak membuat satu hurufnya pudar kemudian hilang.. Kelemahannya mengupayakan daya tuk bertahan Hingga batas waktu yang diajalkan, Tintanya takkan luntur Sampai keabadian. Barangkali, dirimu
Menulis tentang Balekambang. Iseng cari foto siapa tahu ada foto desa Balekambang di gugel. Eh, ternyata menemukan sebuah blog yang nyebut-nyebut Balekambang. Ternyata blog teman SD saya. Iya, blog teman yang tempo lalu menjadi acuan target ranking, wkwk. Dan aku menemukan ini di sana-> Proposal yang bahkan aku sendiri lupa ngrekap softfilenya. Proposal yang aku buat saat kelas XI SMA, sederhana banget. Aku copas di blog.ku ya, Peh.  CONTOH PROPOSAL HUT RI   Sumber: Galih A.     LATAR BELAKANG HUT RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2012 merupakan moment penting bagi bangsa Indonesia. Moment tersebut dapat direalisasikan dalam berbagai kegiatan positif. Pemuda-pemudi di Kampung Balekambang Gilangharjo Pandak Bantul bersepakat akan memperingati moment tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat. Banyak kegiatan yang dapat diselenggarakan seperti panjat pinang, jalan sehat, sepeda gembira ­ dan lomba lainnya. Dengan berbagai pertimbangan, pemuda...