Langsung ke konten utama

Ketika Kamu C*****u



Seorang teman memanas-manasiku
Bercerita tentang dia(yang tak ingin kusebut namanya) dan seseorang yang dekat dengannya
Aku mendengarkannya dengan seksama.
Temanku bercerita dan berkata betapa akrab mereka mengandaikan aku hanya perempuan yang memandangnya di balik jendela jauh sekali.
"Oh, iya? Terus?" 
"Ooooh, bagus dong."
"Yaaa, semoga Allah memberi yang terbaik buat mereka."

Kurang lebih seperti itu tanggapanku. Hahahahahahaha (padahal cemburu buanget!!!!).
Aku tau, Allah lebih memahami bagaimana perasaanku dan perasaannya. Allah lebih menghargai bagaimana prosesku dan prosesnya. 

Iya, saat kamu cemburu, cobalah tertawakan dirimu sendiri. Itu lebih adil untuk perasaanmu, daripada menerka-nerka tentang dia dan seseorang yang lebih dekat dengannya daripada kamu atau malah menangis. Iya, tertawakan dirimu dan tetaplah berjalan memperbaiki diri karena Allah. Setidaknya itu lebih bermanfaat bagimu daripada tertahan dalam kecemburuan. 

 Allah lebih memahami perasaanmu dan perasaannya. Maka berdoalah yang terbaik untukmu dan untuknya.

Kamu hanya perlu meyakinkan dirimu, bahwa merasa tidak pantas menjadi hambaNya lebih baik daripada merasa tidak pantas untuk menjadi pendamping dia(mu).
Jika waktunya tiba, Allah akan temukan dengan yang pantas denganmu. Sekarang, kerjakan dulu PR yang belum kamu selesaikan. Doakan saja, agar dia diberikan yang terbaik.

Hahahahahaha.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Y?

 (Line) "Ka Galih.." seorang adik dari jauh sana, dari Semarang lebih tepatnya. Siang-siang menghubungiku yang sedang asik menulis layar leptop. "Y?" jawabku singkat. Kemudian aku menengok hp lagi. Aku tersenyum tipis. Dia hanya ngeread. Bukan masalah. *** "Ka Galih.." "Ka Galih marah?" "Astagfirullah, kenapa mikir gituuh?" "Kirain marah." "Enggak marah kok. Kenapa sih emang?" "Abis jawabnya cuma Y" "Ckakakakakaa, ya ampun. Maaf deh kalau aku jawabnya singkat." Untung ya, dia bersegera tabayyun, bisa-bisa aku jadi orang yang no problem kalau di mata kuliah teknik konseling, padahal ada yang ngira aku marah gara-gara gaya chat. Sebenarnya ga hanya gaya chat, sekarang cuma diread doang, trus balesnya lama, dan lain-lain bisa bikin orang lain bete . Tapi, aku yakin pertemanan ga sesempit itu, bukan?