(Line)
"Ka Galih.." seorang adik dari jauh sana, dari Semarang lebih tepatnya. Siang-siang menghubungiku yang sedang asik menulis layar leptop.
"Y?" jawabku singkat.
Kemudian aku menengok hp lagi. Aku tersenyum tipis. Dia hanya ngeread. Bukan masalah.
***
"Ka Galih.."
"Ka Galih marah?"
"Astagfirullah, kenapa mikir gituuh?"
"Kirain marah."
"Enggak marah kok. Kenapa sih emang?"
"Abis jawabnya cuma Y"
"Ckakakakakaa, ya ampun. Maaf deh kalau aku jawabnya singkat."
"Ka Galih.." seorang adik dari jauh sana, dari Semarang lebih tepatnya. Siang-siang menghubungiku yang sedang asik menulis layar leptop.
"Y?" jawabku singkat.
Kemudian aku menengok hp lagi. Aku tersenyum tipis. Dia hanya ngeread. Bukan masalah.
***
"Ka Galih.."
"Ka Galih marah?"
"Astagfirullah, kenapa mikir gituuh?"
"Kirain marah."
"Enggak marah kok. Kenapa sih emang?"
"Abis jawabnya cuma Y"
"Ckakakakakaa, ya ampun. Maaf deh kalau aku jawabnya singkat."
Untung ya, dia bersegera tabayyun, bisa-bisa aku jadi orang yang no problem kalau di mata kuliah teknik konseling, padahal ada yang ngira aku marah gara-gara gaya chat. Sebenarnya ga hanya gaya chat, sekarang cuma diread doang, trus balesnya lama, dan lain-lain bisa bikin orang lain bete.
Tapi, aku yakin pertemanan ga sesempit itu, bukan?
Komentar
Posting Komentar