Seseorang melihatku adalah sosok yang ceria.
Dia berpikir bahwa dirinya segalau-galaunya manusia.
Padahal apa yang dia lihat pada diriku juga kulihat didirinya.
Tapi dia hanya menyadari keberadaan sisi menyedihkan dalam dirinya.
Aku bercerita padanya tentang beberapa masa laluku yang begitu pait.
Dan semakin pait saat kumengingatnya, terlepas aku telah mengikhlaskannya atau tidak.
Setiap dia hadir, aku selalu membukakan pintu untuk kesedihanku, dan membiarkan air mataku bermain tetes demi tetes berdenting seperti simfoni.
Dia tidak percaya.
Dia tidak menyangka.
Aku menceritakan kepadanya tentang kehilangan paling besar dalam hidupku. Bukan, bukan kehilangan iman. Tapi kehilangan seseorang yang menularkan iman kepadaku, yakni almarhum kakakku. Kuceritakan ia tentang sosok kakak panutanku, hingga dia merasakan apa yang kurasakan. Kuceritakan perasaanku yang sebenarnya ada, saat melihat seorang kakak begitu penuh kasih sayang dengan adiknya. Hal yang dulu pernah kurasakan. Kudongengkan padanya rasa rindu yang teramat dalam pada kakakku, yang hanya bisa kusampaikan melalui doa. Dia hanya diberi jatah hidup sekali, dan sekarang ia telah kembali pada Illahi, dia takkan bisa hadir dalam kehidupanku lagi.
Kuceritakan kepadanya satu per satu kesedihanku. Lalu, kebahagiaan yang kuciptakan sampai saat ini, tanpa menuntutku untuk bisa menciptakan dengan sempurna, tanpa menuntut diriku untuk mengharuskan kebahagiaan itu ada, yang penting aku nyaman yang penting aku tenang. Lalu kuceritakan bagaimana aku menemukan diriku, salah satunya tentang Semua Anak Kos Kepatihan Putri.
Mungkin sebagian besar orang memandang kos kami terdiri dari orang-orang yang freak, konyol, dan lain-lain. Kuceritakan kepadanya tentang keseharian kami yang saling mendukung satu sama lain, bagaimana kami menertawakan kebodohan kami, dan bagaimana kami berusaha untuk tetap dekat dengan Yang Maha Esa. Kuceritakan semua padanya.
Hingga dia 'memelukku' erat. Bukan karena kasihan padaku, tapi karena dia menyadari bahwa dia tidak sendiri.
Komentar
Posting Komentar