Langsung ke konten utama
Penguat itu adalah dia yang mampu membuat dirinya hadir saat sebelumnya sungguh tak berpikir ingin hadir.

Siapa yang ingin setiap harinya ditanyai tentang pekerjaan-pekerjaan dan pekerjaan. Diingatkan tentang pekerjaannya. Diminta untuk menelisir kata kerja. Tentu sebagian besar akan menjawab tidak ingin. Karena itu melelahkan sekali. Seseorang harus punya waktu untuk beristirahat. Setidaknya menjeda sejenak untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang ringan dan dia sukai. 
Tapi tidak semua sependapat dengan itu. Bagi kaum profesional, banyaknya amanah yang telah diterima berbanding lurus dengan kesadaran akan konsekuensinya. Jarang ada yang menimbang bagaimana kondisi tubuh,pikiran dan apa yang dibutuh serta apa yang sedang diingin. Jarang ada yang memahami bagaimana beban kerja dan seberapa banyak hal yang harus dilakukannya, sebelum hadir 'permintaan'. Wajar jika ada beberapa orang yang mencari 'rumah'. Tempat yang tenang dan nyaman. Atau menghilang, mengizinkan para penanya menemukan jawabannya sendiri. 

Maka terimakasih kepada para penguat yang tidak pernah bertanya, "Kalau aku pergi, siapa yang menguatkanmu?"




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Y?

 (Line) "Ka Galih.." seorang adik dari jauh sana, dari Semarang lebih tepatnya. Siang-siang menghubungiku yang sedang asik menulis layar leptop. "Y?" jawabku singkat. Kemudian aku menengok hp lagi. Aku tersenyum tipis. Dia hanya ngeread. Bukan masalah. *** "Ka Galih.." "Ka Galih marah?" "Astagfirullah, kenapa mikir gituuh?" "Kirain marah." "Enggak marah kok. Kenapa sih emang?" "Abis jawabnya cuma Y" "Ckakakakakaa, ya ampun. Maaf deh kalau aku jawabnya singkat." Untung ya, dia bersegera tabayyun, bisa-bisa aku jadi orang yang no problem kalau di mata kuliah teknik konseling, padahal ada yang ngira aku marah gara-gara gaya chat. Sebenarnya ga hanya gaya chat, sekarang cuma diread doang, trus balesnya lama, dan lain-lain bisa bikin orang lain bete . Tapi, aku yakin pertemanan ga sesempit itu, bukan?