Langsung ke konten utama

Magang: Kalau mau magang, apa aja sih yang disiapin?

 

Selamat PAGI!! (^^)
Setelah bergelut dengan syair-syair melankolis, pengin beralih sejenak ke hal lain yang semoga lebih bermanfaat. Hal lain yang dimaksud adalah Magang. Satu bulan yang lalu alhamdulillah aku melalui moment yang bernama magang. Aku pengin cerita tentang magangku tersebut, namun sebelum beranjak ke sana, ku pengin cerita dulu tentang persiapannya. Kalau bisa baca di blog lain juga, biar bisa nambah referensi, karena mungkin informasi yang akan ku beri masih terbatas, ada yang kurang-kurang (^^) afwan yaa~

  • Pertama yang perlu dipersiapkan adalah niat. InsyaAllah, kalau udah niat, mudah menjalaninya. Niat ini kebermanfaatannya terasa saat keberjalanan magang. Agar kuat, maka harus dipersiapkan di awal. Emang ada apa dikeberjalanan magang? Niatnya harus gimana? Seperti hidup yang tidak selalu lurus,magangpun sama. Magang di instansi yang kamu pilih bisa jadi tidak sesuai dengan ekspektasimu keberjalanannya. Ngiranya bakal kerja begini, ternyata begitu. Ngiranya bakalan sibuk, eh ternyata gabut banget. Selain itu, terkadang ada juga kendala kerjasama, misal dosen pembimbing lapangan kurang kooperatif, teman sekelompok yang setelah di dunia kerja ternyata berubah 180 derajat :D. Yaps, ada aja deh pokoknya yang ngedistrak fokus kita, yang harusnya mikirin optimalisasi magang eh duduk masalahnya jadi ke mana-mana, bahkan kadang ga sadar kalau beberapa hal yang dipikirkan ternyata tidak begitu penting untuk dijadikan 'topik'. Tapi, sebanyak apapun permasalahan di sana, jika niatannya udah bener, kamu bakalan bisa survive kok (^^). Magang dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai dunia kerja bidang yang sedang kita jalani. Biar ga terdistrak, coba bicaralah pada dirimu kalau di tempat magang nanti kamu ingin melebarkan wawasan dan cara pandangmu tentang dunia kerja, peran apa saja yang perlu ditekuni, kekurangan apa yang harus diperbaiki agar nantinya kamu dapat lebih efektif dalam bekerja. Jangan lupa segala hal yang membebani  konsultasikan ke Allah Ta'ala. Sekiranya niatan ini bisa menjadi penguatmu untuk menjalani magang. Sehingga kamu punya alasan untuk tidak mengeluhkan dosen pembimbing lapangan, lingkungan dan mungkin teman kelompok.
  •  Selanjutnya adalah minat. Magang sesuai dengan minat menjadi sesuatu yang lebih menarik untuk dijalankan. Misalkan, sekarang kamu sedang kuliah di Psikologi. Ada beberapa peminatan yaitu klinis, PIO, Sosial, Perkembangan, Pendidikan, dan lain-lain. Dari pemilihan minat ini juga akan membantumu memilih instansi tempat magang :3 misal, kalau aku minatnya klinis dan perkembangan. 
  • Kemudian mulailah mencari instansi mana yang sesuai dengan minat tersebut. Katakanlah kamu minat psikologi klinis, nah beberapa di antaranya ada Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Umum, Biro psikologi, Balai Rehab, dan lain-lain. Dari situ kemudian bisa milih instansi mana yang diminati sesuai bidangmu :'))
  • Cari temen yang sama-sama minat buat bikin kelompok magang, minimal seorang dulu.
  • Mencari dan menghubungi CP (Contact Person) instansi, nomor HP, alamat website, alamat email, dan lain-lain, untuk mendapatkan informasi mengenai: bagaimana prosedur daftar magang, kapan pengumpulan proposal magang, alamat instansi yang dituju untuk mengirim proposal dan surat-surat apa saja yang dibutuhkan, ketentuan jumlah peserta magang, dan ketentuan-ketentuan lainnya.
  • Setelah fix, konsultasikan ke koordinator magang. Di sini biasanya kamu bakalan dapet rekomendasi pembimbing magang.
  • Kemudian mempersiapkan proposal magang. Biasanya sudah diberikan pedoman dari pihak kampus, kamu tinggal mengikutinya. Namun, kalau kamu ingin membantu orang mendapat pahala, coba minta ke kakak tingkat :D
  • Apabila proposal sudah selesai, tinggal dikirim atau dimasukkan langsung ke instansi. Dan, tunggu konfirmasi dari instansi. Ada baiknya kita aktif untuk menghubungi pihak instansi, agar komunikasi berjalan sebagaimana mestinya :') Yang jelas kamu bakal cepet memperoleh informasi tentang magangmu, dan kamu juga bakalan tau apa yang harus kamu lakukan selanjutnya.
  • Sesudah memasukkan proposal ke instansi pilihanmu, mintalah doa kepada ibumu supaya diterima magang di instansi yang kamu idamkan. Hal ini menjadi penenang sekaligus penguat disaat pesimis keterima :') Selama menunggu, jangan lupa bersabar dan tetap rajin menghubungi pihak instansi apabila perlu menghubungi terkait informasi-informasi yang ingin ditanyakan. 
  • Berdoa terus, dan menyiapkan perbekalan. Atau mencari-cari informasi instansi lain yang diminati untuk jaga-jaga jikalau tidak diterima.

Selamat menempuh dunia magang! (^^) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Y?

 (Line) "Ka Galih.." seorang adik dari jauh sana, dari Semarang lebih tepatnya. Siang-siang menghubungiku yang sedang asik menulis layar leptop. "Y?" jawabku singkat. Kemudian aku menengok hp lagi. Aku tersenyum tipis. Dia hanya ngeread. Bukan masalah. *** "Ka Galih.." "Ka Galih marah?" "Astagfirullah, kenapa mikir gituuh?" "Kirain marah." "Enggak marah kok. Kenapa sih emang?" "Abis jawabnya cuma Y" "Ckakakakakaa, ya ampun. Maaf deh kalau aku jawabnya singkat." Untung ya, dia bersegera tabayyun, bisa-bisa aku jadi orang yang no problem kalau di mata kuliah teknik konseling, padahal ada yang ngira aku marah gara-gara gaya chat. Sebenarnya ga hanya gaya chat, sekarang cuma diread doang, trus balesnya lama, dan lain-lain bisa bikin orang lain bete . Tapi, aku yakin pertemanan ga sesempit itu, bukan?