Langsung ke konten utama

Terkuak

TPA
Taman Baca Al-Qur'an
Adakalanya seseorang lupa dan mengingatkannya begitu penting
Jika perkara salah diperdebatkan maka siapa yang mampu menengahinya.
TPA(Taman Baca Al-Qur'an)
Di atas tanah ini
Adakah sedikit saja mega yang mau membawakan waktu kepada mendung tuk cerah sebentar saja
Taman-taman itu belum butuh hujan
Sedang butuh dan menunggu janjiku tuk ditepati


TPA. Setiap mendengarnya, seolah raga menguak tentang cerita ibu dan janjiku pada guru ngaji.
Dari dulu sampai sekarang ibu dan bapak masih saja cerita tentang waktu itu. Masa di mana anak seumuranku masih terbata mengeja alif, dan aku yang sudah terlebih dulu lihai mengejanya. Kata ibu dan bapak, anaknya ini pintar. Matanya berbinar, senyumnya lebar mengenang. Ah, mungkin itu satu-satunya kebanggaan yang mereka dapat dariku.
Di sisi lain, janji yang terkubur lupa terus terkuak setiap kekata itu timbul. TPA. Dulu aku sempat berjanji pada guru ngajiku. Bocah kelas 6 SD, berjanji akan tetap meramaikan mushola, meneruskan guru-guru yang kan habis masanya. "Iya, mbak, aku janji bakalan ngajarin Ema, Uma, David, Silvi dan yang lainnya mengaji di sini." 


Janji yang tak berdaya untuk menagih padaku.


Sabar ya, aku sedang mencari bekal. :)
Di tempat yang berbeda akan terus kucoba.
Hingga nanti saat menepati, kau kan nikmati hasil terbaiknya.
Semoga waktu bersahabat dengan niat kita.


-Bumi Allah, 13 Maret 2016-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Y?

 (Line) "Ka Galih.." seorang adik dari jauh sana, dari Semarang lebih tepatnya. Siang-siang menghubungiku yang sedang asik menulis layar leptop. "Y?" jawabku singkat. Kemudian aku menengok hp lagi. Aku tersenyum tipis. Dia hanya ngeread. Bukan masalah. *** "Ka Galih.." "Ka Galih marah?" "Astagfirullah, kenapa mikir gituuh?" "Kirain marah." "Enggak marah kok. Kenapa sih emang?" "Abis jawabnya cuma Y" "Ckakakakakaa, ya ampun. Maaf deh kalau aku jawabnya singkat." Untung ya, dia bersegera tabayyun, bisa-bisa aku jadi orang yang no problem kalau di mata kuliah teknik konseling, padahal ada yang ngira aku marah gara-gara gaya chat. Sebenarnya ga hanya gaya chat, sekarang cuma diread doang, trus balesnya lama, dan lain-lain bisa bikin orang lain bete . Tapi, aku yakin pertemanan ga sesempit itu, bukan?