Beberapa hari yang lalu kau memberiku sebatang pensil
Wajahmu berseri, sepertinya kamu sedang bahagia
Matamu bening
Ada harapan yang terpantul lewat pupil mata
Entah apa yang kamu harapkan dariku melalui pena itu
Denting jam sempurna melipat wajahmu di kemudian hari
Ada apa gerangan denganmu?
Kau sepertinya tak nyaman denganku hari ini
Diam, memandang sebatang pensil yang belum juga kuraut
Sialnya, aku mampu mengerti kenapa kau gerangan
Tapi, duhai kawanku.
Aku takkan sempat menggunakan waktuku hanya untuk tak berdaya pada marahmu
"Kamu marah, bukan? Tersebab pensilmu tak kupakai?"
Hal yang kadang membuat pikiranku tak berdaya untuk melogika.
Dan terlalu dangkal untuk dirasa
Tapi, itulah kamu
Teman baik yang akan selalu baik padaku.
:) :) :)
Wajahmu berseri, sepertinya kamu sedang bahagia
Matamu bening
Ada harapan yang terpantul lewat pupil mata
Entah apa yang kamu harapkan dariku melalui pena itu
Denting jam sempurna melipat wajahmu di kemudian hari
Ada apa gerangan denganmu?
Kau sepertinya tak nyaman denganku hari ini
Diam, memandang sebatang pensil yang belum juga kuraut
Sialnya, aku mampu mengerti kenapa kau gerangan
Tapi, duhai kawanku.
Aku takkan sempat menggunakan waktuku hanya untuk tak berdaya pada marahmu
"Kamu marah, bukan? Tersebab pensilmu tak kupakai?"
Hal yang kadang membuat pikiranku tak berdaya untuk melogika.
Dan terlalu dangkal untuk dirasa
Tapi, itulah kamu
Teman baik yang akan selalu baik padaku.
:) :) :)
Komentar
Posting Komentar