Semua orang mempunyai cara tersendiri dalam menghadapi lika-liku hidupnya
Ada yang memilih bungkam
Ada pula yang terbuka
Ada yang bercerita kepada teman
Ada pula yang lebih tenang dan nyaman hatinya bercerita kepada Yang Maha Daya
Ada yang bercerita melalui ceritanya, syairnya atau karya lainnya
Ada pula yang mencampur beberapa cara
Aku hanya berdoa untuk semua yang diamanahkan menjadi hamba
Semoga Allah menuntun segala prosesnya
Karena terkadang dengan saranku, aku tetap saja tak bisa ikut mengatasi
***
Terkadang begitu banyak warna yang melilit di antena cinta hidup ini
Hampir semua nuansa berwarna
Dan aku percaya, Tuhan pasti punya tujuan yang baik
Dan kita hambaNya dipercayakan untuk mengelola warna itu
Hingga menjadi karya yang akan dipersembahkan di hari akhir
***
Aku tak akan membuat hidupmu tertekan dengan melarangmu mengekspresikan diri di manapun
Aku percaya itu proses yang sedang kau lalui dalam hidupmu
Jika aku menyadarkan, belum tentu keadaanmu sedang tidak sadar
Kau bilang padaku waktu itu, "Maaf, aku sedang berbaik hati dengan diriku. Dia ingin bercerita pada dunia secara leluasa. Dia ingin apa adanya. Dan kamu, percayalah Aku tau kapan memulai dan kapan waktunya untuk mengakhiri semua ini!"
Seketika aku protes dengan dirimu, "Apa kau bisa memastikan prosesmu itu akan selesai sampai waktumu bertemu denganNya tiba?"
Kau terdiam, lalu "Sebelum berbicara sejauh itu.Apa kau sendiri dapat menjamin bahwa dengan caramu itu aku akan tenang sepertimu? Banyak orang di luar sana yang terlalu memaksakan dirinya untuk menggunakan cara orang lain, padahal sesungguhnya dia sendiri punya cara. Banyak orang di luar sana yang mendepresikan dirinya, karena hal-hal yang terlalu banyak ia pendam. Dan aku tau cara untuk membahagiakan diriku sendiri. Aku tau kewajibanku. Apa kau tak percaya padaku?"
Aku percaya padamu.
Aku adalah aku dan kamu adalah kamu
Terkadang aku tidak dapat menjawab segala pernyataanmu itu dan mungkin yang lainnya
Mungkin itu kelalaianku
Mungkin itu kesempitan sudut pandangku
Tak semua yang memilih cara sepertimu itu buruk
Dan caramu tak bisa ditafsirkan melalui logika,
Caramu lebih bisa ditafsir melalui rasa
Kisah cintamu yang kau pendam, mungkin sangat menyiksa hari-harimu
Meskipun kau sendiri tau, bahwa rasa cinta tak seharusnya membuat dirimu sendiri resah
Meskipun kau tau sendiri semua jalan yang seharusnya bisa kau pilih
Aku tak tau detailnya perasaanmu
Walau jika ditangkap dengan logika
Orang sepertimu pasti galau, gelisah dan merana
Orang sepertimu selalu muram
Tapi siapa tau ternyata dengan caramu itu justru kamu bahagia?
Ternyata kamu nyaman dengan hidupmu.
Dan semua itu hanya kamu yang tau.
Aku hanya bisa mendengar keluhmu
Maafkan aku, sudah menghukummu dengan segala pernyataanku
Setidaknya kamu tau, aku menghargai perjuanganmu hingga saat ini
Setidaknya kamu tau, bahwa aku bangga karna kau lebih memilih memendamnya bukan untuk mengungkapkannya
Aku menerimamu apa adanya
Kedekatanmu dengan Tuhan dan kedekatanku dengan Tuhan, tak dapat dibandingkan
Sesungguhnya kita berjalan sendiri-sendiri dan tak dapat mencampuri urusan masing-masing
Kita hanya dapat saling membersamai, menguatkan dan mengingatkan
Aku dan kamu percaya pada proses
Kita berdua percaya, bahwa orang yang sudah dikatakan baik, telah melewati sebuah masa sebelum kata "baik" dan mereka selalu memperbaiki dirinya
Sama sepertimu atau mungkin aku
Caramu di mataku mungkin kurang sesuai, tapi aku tak bisa menjamin segala opini itu
Karena aku sendiri tidak tau hal baik apa yang kau rencanakan dalam hidupmu
Mungkin aku yang perlu membuka sudut pandangku
Bukan tersudut dengan caramu yang tak sesuai, namun caramu untuk memperbaiki diri versimu, harus melewati caramu itu
Perbaikilah dirimu, aku akan selalu mendukungmu
Pilihlah caramu sendiri, aku tak kan menyudutkanmu
Pada dasarnya kita itu memang berbeda
Namun, bukan untuk saling berprasangka
Melainkan, saling menguatkan!
Perbaikilah dirimu, dengan caramu,
mungkin itu akan lebih mudah untuk kau lalui
mungkin itu tidak akan mengekangmu
Mungkin itu tangga kesekian yang tlah kau tempuh untuk menjadi baik dimata Allah SWT
Aku bersedia menjadi air, saat kau layu
Aku bersedia menjadi surya, saat dingin menyergap ragamu
Aku selalu menyediakan hatiku, untukmu
Ada yang memilih bungkam
Ada pula yang terbuka
Ada yang bercerita kepada teman
Ada pula yang lebih tenang dan nyaman hatinya bercerita kepada Yang Maha Daya
Ada yang bercerita melalui ceritanya, syairnya atau karya lainnya
Ada pula yang mencampur beberapa cara
Aku hanya berdoa untuk semua yang diamanahkan menjadi hamba
Semoga Allah menuntun segala prosesnya
Karena terkadang dengan saranku, aku tetap saja tak bisa ikut mengatasi
***
Terkadang begitu banyak warna yang melilit di antena cinta hidup ini
Hampir semua nuansa berwarna
Dan aku percaya, Tuhan pasti punya tujuan yang baik
Dan kita hambaNya dipercayakan untuk mengelola warna itu
Hingga menjadi karya yang akan dipersembahkan di hari akhir
***
Aku tak akan membuat hidupmu tertekan dengan melarangmu mengekspresikan diri di manapun
Aku percaya itu proses yang sedang kau lalui dalam hidupmu
Jika aku menyadarkan, belum tentu keadaanmu sedang tidak sadar
Kau bilang padaku waktu itu, "Maaf, aku sedang berbaik hati dengan diriku. Dia ingin bercerita pada dunia secara leluasa. Dia ingin apa adanya. Dan kamu, percayalah Aku tau kapan memulai dan kapan waktunya untuk mengakhiri semua ini!"
Seketika aku protes dengan dirimu, "Apa kau bisa memastikan prosesmu itu akan selesai sampai waktumu bertemu denganNya tiba?"
Kau terdiam, lalu "Sebelum berbicara sejauh itu.Apa kau sendiri dapat menjamin bahwa dengan caramu itu aku akan tenang sepertimu? Banyak orang di luar sana yang terlalu memaksakan dirinya untuk menggunakan cara orang lain, padahal sesungguhnya dia sendiri punya cara. Banyak orang di luar sana yang mendepresikan dirinya, karena hal-hal yang terlalu banyak ia pendam. Dan aku tau cara untuk membahagiakan diriku sendiri. Aku tau kewajibanku. Apa kau tak percaya padaku?"
Aku percaya padamu.
Aku adalah aku dan kamu adalah kamu
Terkadang aku tidak dapat menjawab segala pernyataanmu itu dan mungkin yang lainnya
Mungkin itu kelalaianku
Mungkin itu kesempitan sudut pandangku
Tak semua yang memilih cara sepertimu itu buruk
Dan caramu tak bisa ditafsirkan melalui logika,
Caramu lebih bisa ditafsir melalui rasa
Kisah cintamu yang kau pendam, mungkin sangat menyiksa hari-harimu
Meskipun kau sendiri tau, bahwa rasa cinta tak seharusnya membuat dirimu sendiri resah
Meskipun kau tau sendiri semua jalan yang seharusnya bisa kau pilih
Aku tak tau detailnya perasaanmu
Walau jika ditangkap dengan logika
Orang sepertimu pasti galau, gelisah dan merana
Orang sepertimu selalu muram
Tapi siapa tau ternyata dengan caramu itu justru kamu bahagia?
Ternyata kamu nyaman dengan hidupmu.
Dan semua itu hanya kamu yang tau.
Aku hanya bisa mendengar keluhmu
Maafkan aku, sudah menghukummu dengan segala pernyataanku
Setidaknya kamu tau, aku menghargai perjuanganmu hingga saat ini
Setidaknya kamu tau, bahwa aku bangga karna kau lebih memilih memendamnya bukan untuk mengungkapkannya
Aku menerimamu apa adanya
Kedekatanmu dengan Tuhan dan kedekatanku dengan Tuhan, tak dapat dibandingkan
Sesungguhnya kita berjalan sendiri-sendiri dan tak dapat mencampuri urusan masing-masing
Kita hanya dapat saling membersamai, menguatkan dan mengingatkan
Aku dan kamu percaya pada proses
Kita berdua percaya, bahwa orang yang sudah dikatakan baik, telah melewati sebuah masa sebelum kata "baik" dan mereka selalu memperbaiki dirinya
Sama sepertimu atau mungkin aku
Caramu di mataku mungkin kurang sesuai, tapi aku tak bisa menjamin segala opini itu
Karena aku sendiri tidak tau hal baik apa yang kau rencanakan dalam hidupmu
Mungkin aku yang perlu membuka sudut pandangku
Bukan tersudut dengan caramu yang tak sesuai, namun caramu untuk memperbaiki diri versimu, harus melewati caramu itu
Perbaikilah dirimu, aku akan selalu mendukungmu
Pilihlah caramu sendiri, aku tak kan menyudutkanmu
Pada dasarnya kita itu memang berbeda
Namun, bukan untuk saling berprasangka
Melainkan, saling menguatkan!
Perbaikilah dirimu, dengan caramu,
mungkin itu akan lebih mudah untuk kau lalui
mungkin itu tidak akan mengekangmu
Mungkin itu tangga kesekian yang tlah kau tempuh untuk menjadi baik dimata Allah SWT
Aku bersedia menjadi air, saat kau layu
Aku bersedia menjadi surya, saat dingin menyergap ragamu
Aku selalu menyediakan hatiku, untukmu
Komentar
Posting Komentar