Kuhanya ingin duduk, diam membisu.
Membiarkan pikiranku mencari jawab atas sesuatu.
Ah, tak harus menemukan jawabannya, hanya kuizinkan saja saat ini untuk keluar
Tanpa kutahan "Gaboleh mikir kayak gitu!"
Kuingin duduk.
Mengakui keresahanku.
Atas tanyaku selama ini, yang selalu kucari
Yang lebih berani kuutarakan di depan cermin
Maafku kepada diri.
Karena telah melarangmu melakukan banyak hal.
Saat kamu ingin bernyanyi leluasa, kubilang jangan.
Saat kamu ingin bersedih, kubilang kamu harus kuat dan tanpa sadar kamu menahan banyak gundah
Tanpa ku tuntun mengurainya satu per satu.
Aku bahkan tak mengizinkanmu tuk leluasa berkomunikasi dengan orang yang sangat kau cintai, dulu
Aku selalu meminta dirimu untuk jadi yang sempurna dan ideal
Bahkan sampai dirimu yakin telah menemukan orang yang kau cari, kutetap menahanmu tuk tidak berinteraksi
Hingga akhirnya kamu menerima kenyataan bahwa dia benar-benar pergi
Tidak ada dia lagi di hidupmu, kini,
Maafku kepada diri,
Yang selalu memadamkan dirimu tuk mencoba sesuatu
Kupikir itu terbaik,
Aku merasa yang kulakukan itu sudah terbaik
Menahanmu untuk berekspresi
Membiarkanmu diam di setiap situasi
Padahal aku tau kamu bisa lebih dari ini
Kadang aku merasa bersalah menahan ambisimu untuk melanglang mengikuti inginmu
Aku tak sadar telah membentukmu jadi perempuan yang begitu pemalu,
Mengikis keberanianmu untuk mencoba hal baru
Memupuk ketakutan
Maaf karena aku membuatmu sempat kehilangan diri sendiri
Bahkan hingga bertahun
Hingga kusendiri turut merasakan beratnya usaha memperbaiki
Dulu kusering melihatmu murung,
Mengeluhkan setiap situasi dengan orang-orang yang tak pernah mengertimu
Bahkan aku yang jadi bagian dirimu tak luput dari itu
Entah apa yang pada akhirnya membuatmu bangkit
Yang jelas selama ini kutahui kamu begitu lihai mencintai orang lain
Namun kurang dalam mencintai dirimu sendiri
Hingga akhirnya Tuhan membawa langkahmu menuju ke tempat-tempat baik
Bertemu orang baik
Meski kini,
Aku masih merasa bersalah
Membuatmu sulit untuk mengakui kelebihanmu
Membuatmu selalu mudah merasa kurang, bahkan layak tuk ditinggalkan
Selangkah demi selangkah aku yakin padamu kamu pasti mampu
Coba berkata itu berulang kali,
Aku yakin tak hanya ibumu yang mampu buat kamu bangkit
Dirimu sendiri pun bisa
Energimu besar
Terimakasih, untuk dirimu yang tak pernah benar-benar berhenti mendekat pada hal baik
baik dan jujur
jujur dan benar
benar dan bermanfaat
Aku ingin menjadi yang selalu menerimamu
Mengakui bahwa kekuranganmu tak harus jadi hal yang diubah
Biar jadi sesuatu yang kumengerti saja
Terimakasih, kali ini dan seterusnya.
Ini pertama kali kuucapkan kepadamu.
Setelah beberapa kali aku yakin yang mengubahmu adalah orang disekitarmu,
Padahal dirimu sendiri juga turut andil.
Sampai nanti kamu jadi utuh dengan diri
Dekat dengan diri
Semoga kamu tidak meninggalkan dirimu sendiri
Dan jangan pernah menitipkan bahagiamu kepada siapapun
Ku harap di suatu hari kamu bisa membawa bahagiamu sendiri
Agar leluasa jika ingin membagikannya ke orang lain
Mengizinkan orang lain merasakan bahagiamu
Meski tak seberapa
Meski sederhana
Semoga kamu menerima maaf dan terimakasih dariku.
Teruntuk dan dari dirimu sendiri.
Komentar
Posting Komentar