Kupikir hidup mengalir begitu saja. Berjalan terus, menggunakan kaki dan tangan yang tlah dianugerahkan oleh Tuhan untuk kita, para manusia dan makhluk lainnya.
Kupikir hidup hanya untuk melihat semua orang bahagia meski tanpa campur tanganku
Kupikir hidup hanya untuk dinikmati
Panjang rasanya jika ingin diluruskan
Saat merasa panjang, ternyata Tuhan memberi kata waktu
Sehingga semua tergambar jelas detik menit dan jamnya
Seberapa sering napas kita terengah,
Seberapa sering napasku terengah,
Dan dengan waktu terciptalah kesempatan
Kupikir kesempatan hanyalah waktu untuk mengulang suatu hal dua, tiga atau empat
Ternyata kesempatan menciptakan arti tersendiri
Waktu untuk menyadari segala-galanya pun ternyata adalah kesempatan
Menjeda untuk memberi pengertian terhadap diri sendiri
Atau berpikir lebih dari sekali untuk menentukan sebuah pilihan
Kesempatan bukan berarti menghapus dan melupakan segala luka begitu saja, segala duka begitu saja atau segenap kesalahan begitu saja
Dan aku yakin, hanya Allah yang memberi setiap hak untukku waktu demi waktu
Dia memberiku tawa saat sedetik lalu aku merasa sedih
Dia mengirimkan aku teman dan sahabat yang begitu baik, saat sedetik lalu kumerasa sepi tanpa teman
Pemberiannya, satu-satunya waktu tuk menyadari betapa hambar rasa syukur itu
Rasa syukur yang tak hanya melantunkan alhamdulillah di hadapanNya
Namun mencoba meringkasnya bersama hidup yang entah sampai kapan
Mataku selalu terbuka setiap surya terbit dan tenggelam
Itu kesempatan terbaik dalam hidupku yang Dia berikan
Pipiku menyala merah jambu melihat suara kereta yang selalu sempat membawaku pulang ke rumah
Setiap waktu, Dia beri aku kesempatan tuk membahagiakan diri sendiri dan mengusahakannya untuk orang lain.
Setiap waktu Ia beri kata usia
Dan sekarang, Dia memberi kesempatan padaku untuk memberi rasa takut pada hatiku
Ada kata Jatuh Cinta di dalam rasa takut dan dalam usia-usia tertentu
Jatuh cinta yang selama ini selalu kulihat menggebukan hati
Mendorong lidah tuk melipat kata-kata dan mengeluarkannya dengan sangat indah
Kemudian mengungkapkannya kepada siapapun yang sedang menjadi kapten di hati
Kata beberapa teman, tak baik mengungkapkannya
Beri kesempatan untuk Tuhan mengungkapkan ini semua secara perlahan
Sabar
September lalu hingga sekarang
Ada yang memampukan aku untuk bertahan di sini
Kota perantauan yang dulunya sangat menyeramkan bagiku
Tak ada teman dan krisis penerimaan
Krisis keceriaan
Kota yang memberi aku kesempatan untuk mencurahkan ketakutan pada orang - orang yang kupercaya
Walau hanya sebentar
Dan Dia sangat mengenal dirinya melebihi aku yang baru terhitung setahun mengenalnya lebih detail
Ada yang mengobati lara ketika sendaunya membuatku tertawa lepas begitu saja
Ada yang tetiba peduli dengan caranya
Ah, Dia Maha Tahu apa yang kumaksud
Aku hanyalah manusia yang mencoba untuk terus memperbaiki diri
Walau semakin hidup semakin besar celah untuk menyakiti, atau kata kerja lain yang membentuk noda, hitam dan mengeras di dalam hati diri sendiri dan orang lain
Sejujurnya manusiamu ini memang sedang ada sakit dalam beteng-beteng yang selama ini menjaga hatinya
Sesekali kubisa memberi antivirus agar secepatnya dia pergi
Rabb, pilihkan aku cara terbaik dalam mencintai.
-25 September 2015, manusia yang selalu berusaha mencintaiMu-
Kupikir hidup hanya untuk melihat semua orang bahagia meski tanpa campur tanganku
Kupikir hidup hanya untuk dinikmati
Panjang rasanya jika ingin diluruskan
Saat merasa panjang, ternyata Tuhan memberi kata waktu
Sehingga semua tergambar jelas detik menit dan jamnya
Seberapa sering napas kita terengah,
Seberapa sering napasku terengah,
Dan dengan waktu terciptalah kesempatan
Kupikir kesempatan hanyalah waktu untuk mengulang suatu hal dua, tiga atau empat
Ternyata kesempatan menciptakan arti tersendiri
Waktu untuk menyadari segala-galanya pun ternyata adalah kesempatan
Menjeda untuk memberi pengertian terhadap diri sendiri
Atau berpikir lebih dari sekali untuk menentukan sebuah pilihan
Kesempatan bukan berarti menghapus dan melupakan segala luka begitu saja, segala duka begitu saja atau segenap kesalahan begitu saja
Dan aku yakin, hanya Allah yang memberi setiap hak untukku waktu demi waktu
Dia memberiku tawa saat sedetik lalu aku merasa sedih
Dia mengirimkan aku teman dan sahabat yang begitu baik, saat sedetik lalu kumerasa sepi tanpa teman
Pemberiannya, satu-satunya waktu tuk menyadari betapa hambar rasa syukur itu
Rasa syukur yang tak hanya melantunkan alhamdulillah di hadapanNya
Namun mencoba meringkasnya bersama hidup yang entah sampai kapan
Mataku selalu terbuka setiap surya terbit dan tenggelam
Itu kesempatan terbaik dalam hidupku yang Dia berikan
Pipiku menyala merah jambu melihat suara kereta yang selalu sempat membawaku pulang ke rumah
Setiap waktu, Dia beri aku kesempatan tuk membahagiakan diri sendiri dan mengusahakannya untuk orang lain.
Setiap waktu Ia beri kata usia
Dan sekarang, Dia memberi kesempatan padaku untuk memberi rasa takut pada hatiku
Ada kata Jatuh Cinta di dalam rasa takut dan dalam usia-usia tertentu
Jatuh cinta yang selama ini selalu kulihat menggebukan hati
Mendorong lidah tuk melipat kata-kata dan mengeluarkannya dengan sangat indah
Kemudian mengungkapkannya kepada siapapun yang sedang menjadi kapten di hati
Kata beberapa teman, tak baik mengungkapkannya
Beri kesempatan untuk Tuhan mengungkapkan ini semua secara perlahan
Sabar
September lalu hingga sekarang
Ada yang memampukan aku untuk bertahan di sini
Kota perantauan yang dulunya sangat menyeramkan bagiku
Tak ada teman dan krisis penerimaan
Krisis keceriaan
Kota yang memberi aku kesempatan untuk mencurahkan ketakutan pada orang - orang yang kupercaya
Walau hanya sebentar
Dan Dia sangat mengenal dirinya melebihi aku yang baru terhitung setahun mengenalnya lebih detail
Ada yang mengobati lara ketika sendaunya membuatku tertawa lepas begitu saja
Ada yang tetiba peduli dengan caranya
Ah, Dia Maha Tahu apa yang kumaksud
Aku hanyalah manusia yang mencoba untuk terus memperbaiki diri
Walau semakin hidup semakin besar celah untuk menyakiti, atau kata kerja lain yang membentuk noda, hitam dan mengeras di dalam hati diri sendiri dan orang lain
Sejujurnya manusiamu ini memang sedang ada sakit dalam beteng-beteng yang selama ini menjaga hatinya
Sesekali kubisa memberi antivirus agar secepatnya dia pergi
Rabb, pilihkan aku cara terbaik dalam mencintai.
-25 September 2015, manusia yang selalu berusaha mencintaiMu-
Komentar
Posting Komentar