Kau bukankah tau ku tak bisa apa-apa?
Mengapa masih di sini?
Kau bukankah tau ku hanya mampu terdiam dan tak berkutik?
Mengapa masih di sini?
Kau bukankah paham ku tak tau apa-apa?
Mengapa tidak pergi?
Kau bukankah mengerti aku tak lebih dari orang yang membosankan ketika berjalan bersamamu?
Mengapa tidak menjauh?
Mengapa bertahan?
Mengapa?
Mengapa?
Mengapa?
Mengapa kau tak seperti yang lain? Memuja-muja sesama kita, dan seenaknya sendiri dengan si miskin prestasi?
Mengapa kau berbeda?
Kau, bahkan beberapa kali aku tak mendengarmu, tapi tetap sabar mengulangi
Kau, bahkan tetap bicara denganku sekalipun obrolanku tak berbobot sekalipun?
Kau, bahkan tak pernah berhenti menyebutku sahabat di sela yang lain hanya menyebutku "dia"
Mengapa kau berbeda?
Kau bahkan tak pernah menyebut aku terlalu baik, seperti yang orang lain telah lakukan
Kau mengeluh saat aku berbuat kesalahan, tapi kau bahkan tidak pernah mendiamkan aku
Mengapa kau berbeda?
Mengapa kau masih di sini?
Mengapa kau tidak pergi?
Kau paham sebagian besar dari diriku
Kau mengeluh saat aku berbuat kesalahan, tapi kau bahkan tidak pernah mendiamkan aku
Mengapa kau berbeda?
Mengapa kau masih di sini?
Mengapa kau tidak pergi?
Kau paham sebagian besar dari diriku
Kau bahkan tak pernah bilang jangan
Kau tak berhenti menenangkan, meskiku jarang dapat membuatmu tenang
Kau tak berhenti menenangkan, meskiku jarang dapat membuatmu tenang
Kau tak pernah menilaiku
Kau membebaskan aku menjadi diriku
Kau tak pernah menanyaiku "Mengapa kamu sendiri?"
Bahkan tak juga bertanya, "Apa gag sedih sendirian?"
Kau, seperti tak punya ekspektasi terhadapku.
Apa itu yang membuatmu berbeda? Atau yang lain?
Sesungguhnya, kaupun tau aku akan melepasmu ketika kau tak mampu jujur padaku
Tapi, bahkan kau masih tetap percaya kalau aku ini sahabat yang baik
"InsyaAllah, kuperjuangkan sampai di SurgaNya"
Komentar
Posting Komentar