Di jalan cinta para pejuang kita belajar bertanggungjawab atas setiap perasaan kita.
Untuk dirimu yang sedang mendambakan, ketahuilah bahwa kita dicintai atau tidak bukan suatu hal yang bisa kita paksakan. Dunia di luar sana punya perasaannya sendiri, yang kadang secara aneh memutuskan siapa yang layak dan tak layak dicintai.
Di jalan cinta para pejuang kita belajar bertanggungjawab atas setiap perasaan kita.
Untuk dirimu yang sempat berkata dalam lisannya, "Aku sudah tak mencintainya lagi!"
Justru karena kau tak mencintainya lagi, maka cintailah dia. Karena cinta adalah kata kerja. Kerjakan cinta yang ku maksudkan agar kau menemukan cinta yang kau maksudkan.
Di jalan cinta para pejuang kita belajar bertanggungjawab atas setiap perasaan kita.
Biarlah perasaan hati menjadi makmum bagi kerja-kerja cinta yang dilakukan oleh amal shalih kita.
-Mengutip dari buku "Jalan Cinta Para Pejuang" karya Salim.A.Fillah.
Sesungguhnya, ketika kamu sedang jatuh cinta. Justru bukan kepada siapa dia, bukan bagaimana dia, bukan pula berpikir apakah dia juga mencintaimu. Namun, lebih kepada seberapa tangguh kau menghadapi geloranya. Seberapa sabar kau menunggu waktu indah itu benar-benar menjadi milikmu. Seberapa tabah kau menerima ketentuan-ketentuanNya tentang cintamu. Dan seberapa mampu kau percaya pada-Nya, tentang jawaban yang pasti akan datang padamu, tentang kapan Ia akan menunjukkan dan membukakan pintuNya untukmu bertemu dengan diamu atau menjauhkanmu dengan diamu dengan cara terindahnya.
Kau. Bolehlah jatuh cinta. Dan kuharap saat kau mulai merasakannya, kau mampu bertanggung jawab atas perasaanmu sendiri. Karena pasti akan ada rasa. Berbagai macam rasa.
Sekian.
Sesungguhnya, ini teruntuk diri sendiri yang sedang menikmati fitrah manusia. Mengumpulkan kekuatan untuk mengiringi kerapuhan diri yang semakin menjulang.
Selamat menikmati indahnya cinta tanpa meras galau :)
Komentar
Posting Komentar