Kamu, Apa Kabar? Aku Rindu

Dia menghadiahkan aku sebuah masa yang indah. Masa yang saat itu juga menjadi moment. Dan sekarang menjadi memori yang kurindukan. SMAN 2 Bantul atau nama bekennya EXSCOSMADA. Menjadi wadah untuk menyalurkan hobi ini. Basket. 

Setelah mendapat izin dari orangtua, akhirnya aku memilih ekstrakulikuler basket. 

Waktu itu aku masih ingat. Memakai celana hijau dan atasan kaos batik hijau pula. Pakai sepatu hitam(sepatu sekolahku) dan kaos kaki putih XD. Pergi ke sekolah sekitar ba'da ashar. Kemudian langsung disambut oleh kakak kelas yang ikut basket juga. Kalau tidak salah waktu itu ada mb Meta, mb Dhika, mb Niken, mb Evi, mb Yustin dan mb Luthfi. Dan kagetnya, aku anggota yang dari kelas X sendirian -___- . Haphap, tapi entah kenapa keramahan mereka membuatku percaya diri. Dan beberapa saat kemudian Pak Heru datang. Ia adalah pelatih kami. Waktu itu di latihan pertamaku, aku disuruh balapan lari dengan mb Yustin. Aku gag tau tujuannya apa. Mungkin ngetes kemampuan fisikku (--,). 

Hari berlanjut. Semakin kunikmati. Adalah saat kami bisa berkumpul lengkap dan bermain basket di antara hujan. Itu momen yang mengesankan.Sekarang susah nyari orang yang mau diajak main basket, apalagi pass hujan-hujan :3

Ada juga moment ini. Kesulitan memahami pola. Susah ngapalinnya. Rumit dan ribet. Waktu itu latihan pola apa gitu(lupa), aku gag mudheng2. Mungkin saking gemesnya, pak Heru sampai teriak-teriak kepadaku. Aku yang dongkol dengan diriku sendiri karena gag bisa-bisa trus ditambah dengan teriakan pak Heru, membuatku tak bisa menahan tangis. Hahahahahaha. Kaya anak kecil? Emang iya. wkwkwk. Iya, saat itu semua sedang serius latihan setengah lapangan. Dan tiba-tiba aku nangis sesenggukan, karena daritadi diteriakkin pak Heru, begini salah begitu salah. Temen-temen ada yang ketawa adapula yang menenangkan. Dampak dari tangisanku adalah pak Heru jadi jarang teriak2 sama anak kecil ini. hehehe.

Saat puasa. Kami tetap latihan dong. Wkwkwk. Justru itu moment yang mengesankan. Hanya lamanya tidak seperti biasanya. Kami latihan seperti biasa, pola yang sudah aku hapal tapi lupa namanya apa, vitro, lay up, latihan pivot, dribel, dll, kemudian lari dan akhirnya main. Kangeeeen banget masa itu. dan di akhir sesi, menjadi momen yang menegangkan. Kenapa? jadi, masing-masing pemain ditarget vitro dua kali, kadang lebih. Yang terakhir mencapai target, konsekuensinya adalah nraktir. Waktu itu aku sempat mendapatkan beberapa traktiran. Dan kami biasa makan di koboy-nan (wedangan kalau di Solo), nasi kucing, gorengan n es jeruk/es teh. Waaa.. itu enak biyangets.  Walaupun yang terakhir akhirnya aku n mb Vita menikmati jatah  nraktir juga, waktu itu kita makan di koboy-nan depan POLRES Bantul. 

Saat Porseni ke sekian yang membuatku cemas. Kakak-kakak kelas XI yang jadi senjata tim, pada ikut study tour ke Bali. Sehingga tim yang dipersiapkan untuk tanding tinggalah kami kelas X dan kelas XII yang waktu itu lagi sibuk ujian. T.T. Pak Heru dan mb Yustin juga Rohmah kalau gag salah sedang ke Radar Jogja ngurus registrasi DBL 2012. Pelatih digantikan sementara oleh Pak Agus, guru olahraga, yang sering ngajak taruhan vitro denganku :3. Ya, mau gimana lagi. Dengan posisi itu, aku, Dhewi, Icha, Tian, dan kawan lainnya langsung dihadapkan oleh lawan Tirtonirmala. Itu lawan yang cukup tangguh menurutku. Huhuhuhuhu. SMA-ku kudu menang. Itu yang ada dibenakku. Kemudian aku juga tau siapa yang menjadi senjata di sana, aku tau pula apa kelebihannya dan bagaimana mengatasinya. Ya, waktu itu pak Heru memberi tips kepada kami. Dan itu aku terapkan di saat kami divent. Alhamdulillah, divent kami aman, tidak mudah dibobol lawan, tidak mudah dimasuki lawan. Hahahaha. aku puas waktu itu beberapa kali menghentikan lay upnya si X. Puas juga melampiaskan ketakutanku dengan beberapa point yang masuk baik dariku maupun dari teman-temanku yang tangguh! Tangguh men! :') Dan kami menang. Gag nyangka banget :D.  Kemudian melawan SMK Sabdodadi yang terkenal keren basketnya. Aku kagum dengan salah satu pemain, namanya Amin(cewek). Keren banget! Dia lihai sekali menerapkan bermacam teknik. Pelan tapi pasti. Akhirnya di akhir sesi, kami jadi runner up. Tapi, entah kenapa aku tetap bangga dengan tim yang mudah sekali menyesuaikan keadaan ini. Salut juga dengan supporter yang selalu ada. :)

Padmanaba Cup. Waktu itu diselenggarakan di GOR AA-YKPN. Yang aku lihat sih bukan lawannya. Tapi sepatunya yang mendukung, badannya tinggi-tinggi -_-, dan dilihat dari latihannya mereka keren-keren. 3on3nya, bee.. ckckck bikin minder. Waktu itu mb Dita, mb Meta, mb Riris, mb Vita, Mb Niken, mb Yustin, mb Evi, Galih, Dhewi, Rohmah, Tian, dan dua orang lainnya. Karena aku masih awal, jadi aku lebih sering mengamati. Dan memang waktu itu aku belum begitu antusias untuk main. Tapi, ternyata tiba-tiba pak Heru memanggilku. "Galih, nggantiin mb ... di sayap kanan!", jleg! Oke, Pak! -_- aku gag ngerti. Hanya bisa menghandalkan shut dan vitro. Dan alhamdulillah satu bola yang kumasukkan menjadi semangatku kemudian untuk bermain. Sedihnya, ada satu teman yang tidak dimainkan. Aku bingung untuk meyakinkan, bahwa akan ada waktunya, PASTI. Di kompetisi ini, kami juga bertemu lawan yang tangguh, yaitu Stece 1 Jogja. Kalah telak waktu itu, tapi setidaknya pernah merasakan bermain melawan mereka yang hebats!! Bersyukurnya kami masih diberikan kemenangan. Meskipun juara 2 atau 3 ya? Lupa. Dan kesannya terletak saat pengambilan piala. Waktu itu sore, aku, mb Niken, mb Riris, mb Yustin, Rohmah, Tejo, dll naik motor ke AA-YKPN ngambil piala. Saat itu hujan, jadi memberi nuansa tersendiri saat-saat menerima piala. Setelahnya kami tidak langsung pulang. Kami cari makan di deket Tugu Jogja. Sempat mampir hunting foto di sana. Sulit digambarkan betapa bahagia aku saat itu. Kapan akan terulang lagi?

DBL 2012. Ternyata untuk ikut DBL harus melalui banyak proses. Ketat. Hal yang mengesankan adalah ketika melihat di koran Radar, ada nama Basket  Putri SMA N 2 Bantul  tertuliskan di daftar peserta yang lolos seleksi. Alhamdulillah. Terbayar sudah pengorbanan kakak-kakak selama ini.

DBL 2013. Aku lebih merasakan betapa tidak mudahnya mengatur segala hal yang berkaitan dengan syarat. Dari mulai kostum, dan koordinasi dengan tim dance serta suporter. Huaaaa.. banyak yang aku ingat waktu itu sampai akhirnya aku tidak mau menjadi kapten. Tidak mau. Dan senangnya kami lolos seleksi lagi. Dan posisi kami di grup yang nyaman sebenarnya. Hanya saja tim kami sedang bergejolak. Bayangkan saja, beberapa jam sebelum hari H, kostum gelap yang harus dipakai saat itu juga, baru bisa diambil -_- . Sabar-sabar. Ternyata ada hal lain lagi, nama punggung teman ada yang salah satu huruf. Duar! Sudah, kita hadapi bersama semua ini. Kami berangkat menuju GOR. Sampai sana kami tanyakan kepada pihak panitia. Ternyata tidak boleh! Akhirnya kostum tidak jadi dipakai T.T. Dipinjami kostum panitia warna biru yang ukurannya gedhe-gedhe ><. Satu hal lagi, teman yang kuharapkan dateng, karena dia lay upnya bagus beds, bisa diandalkan, telat dateng, dan gag bisa ikut tanding. Miris pas lihat dia tiba-tiba jadi suporter di atas. -_-. Di sisi lain mungkin karena hal itu, konsentrasi tanding jadi sedikit berkurang. 

You know?di tim basket, satu bermasalah, dampaknya ke semua,men. -__-. Ya, sudah, itu menjadi momen pembelajaran untuk kami. 

Dan akhirnya aku punya mimpi, menjadi juara 1 dalam kompetisi basket!

Setelah lulus dari SMA. Aku lanjut ikut Cadaver di kuliah. Cadaver adalah UKM Basket Fakultas. Banyak perbedaan. Di Cadaver lebih keras latihannya. Lebih lama. Dan lebih menantang. Aku ngerasa banget kalau fisikku mulai turun. Lari beberapa putaran saja sudah terasa lelahnya. Lelah sekali. Sampai tepar di kosan. Padahal itu belum apa-apanya. Latihannya juga intens. Satu minggu hampir 4 kali latihan. Lupa hari apa aja. yang jelas yang dua hari itu antara Senin sampai Jumat. dan yang dua lagi, Sabtu dan Minggu. Dulu aku wajib pulang Sabtu Minggu, sehingga gag pernah datanglatian. Oiya, pelatihnya Mas Bayu, dia alumni psikologi UNS, kurang tau tahun berapa.

Farmasi Cup-

Ini event yang mewujudkan mimpi itu. Bolak-balik Solo Jogja, berangkat siang pulang malem. Iya, malem banget malah, jam 00.00 kurang lebihnya. Pulangnya mempersiapkan perlengkapan untuk pertandingan selanjutnya, co card, warna kaos kaki, warna kostum, jilbab, dll. Dan tetap terbangun untuk belajar UKD esuk hari. Terkadang ada kakak-kakak dari Pendidikan dokter yang bawa buku ke Amongrogo (tempat pelaksanaan Farmasi Cup), karena esuk hari ada ujian. Salut sama pengorbanannya. Aku hanya dimainkan satu kali dari beberapa pertadingan yang berlangsung. Sebenernya agak kecewa, tapi tak apa, setidaknya menyumbang satu bola sudah membuatku merasa terlibat dalam pencapaian mimpi itu. Ya, diakhir pertandingan, kami menyabet juara 1 Basket Putri FK UNS dan juara 2 Basket Putra FK UNS. Dan moment yang paling tidak aku sukai adalah ketika dimobil ditanya ukuran jersey, sementara saat itu aku sedang memutuskan untuk mengakhiri. Ya, mengakhiri untuk tidak melanjutkan UKM. Bukan karena sudah mencapai mimpi itu kemudian selesai, tapi karena suatu hal yang sangat berlawanan dan selalu menjadi pikiran.

Dan terasa memang bedanya. Antara basket di SMA dengan di Universitas. Allah meletakkan aku di dalam tim yang santai, kemudian menaruh di tim yang amat sangat keras latihannya. Dan hasilnya memang berbeda. Jadi, jika kamu ingin menjadi juara, kamu harus siap diletakkan di lingkungan calon juara, di lingkungan yang keras dan menuntut pengorbanan kita.

Kemudian, aku sempat juga ikut Hyperdinamic. Tapi entah mengapa setiap aku datang selalu tidak ada orang. Selalu hanya aku dan mb Marin, itupun akhirnya tidak jadi latihan. Sedih. Akhirnya aku memutuskan untuk lebih fokus ke Cadaver. Aku berdoa, semoga proker ini masih ada dan lebih baik di tahun yang akan datang. Amin.

 

Dan sekarang, aku rindu masa itu. Aku rindu. 

BASKET, I LOVE YOU, so much..!!