Langsung ke konten utama

Untuk Kamu(yang Membaca): Maafkan Aku

Hargailah setiap pertemuan
Insyafkanlah segala khilaf, sadari dan jangan ulangi
Tuhan telah menyaksikan siapa yang membuat hati kita sakit sesakit-sakitnya, dan siapa yang kita buat sakit sesakit-sakitnya
Hargai setiap pertemuan
Penuhi setiap langkah dengan kebaikan
Balas segala yang buruk dengan kebaikan
Tetaplah dalam kebaikan walau dalam kondisi pasrah dan alakadarnya

Karenaku yakin, kebaikan lebih menjamin kehidupan yang abadi ketimbang materi
Kebaikan lebih membukakan jalan bagi yang bercita-cita bertemu dan memeluk Allah Ta'ala
Kebaikan akan membukakan pintu bagi kebaikan-kebaikan yang lain, maksudnya apa?
Iya, maksudnya adalah jika kamu mengarahkan dirimu ke dalam kebaikan, maka Allah akan mengarahkanmu kepada kebaikan lain yang sebelumnya belum pernah kamu temui
Atau kamu dipertemukan kembali dengan kebaikan yang dahulu enggan kamu lakukan.. menjadi kebaikan yang ingin dan biasa kamu lakukan
Percayalah, Allah Maha Mengetahui segala yang ada di hatimu, segala niat yang tak kan mungkin tampak menyeluruh dan sempurna di depan makhluk
Maka, cukuplah Allah Menjadi Saksi
Wa kafa billahi syahida.

***

Jika kamu gelisah dan kegelisahan itu menggetarkan keyakinanmu terhadapNya
Maka berlarilah,
Berusaha mencari dan menjemput penenangNya
Belarilah lebih kencang kepadaNya
Dialah sumber penenang itu
Sekarang dan kelak, hidup ini adalah milikNya
Pun hidup orang lain di sekitar kita
Kekuasaan ini sejatinya adalah milikNya
Dunia hanya menawarkan kekuasaan yang semu
Maka tak perlu gundah jika tak ada tempat yang nyaman di sini
Karena memang tempat nyaman itu bukan di sini
Tempat yang penuh kedamaian itu bukan di sini
Tempat yang penuh keadilan itu bukan di sini
Tapi di negeri akhirat sana

Di sini,
Kamu bisa menciptakan semua itu
Bahannya dari dirimu sendiri
Bisalah buat bekal kamu bertahan melalu halangan dan rintangan
Sifatnya semu dan sementara

Namun, hati-hati



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Menit Terakhir

Malam ini bintang gemintang tlah luluh di tangan ribuan manusia. Di antaranya berjajar rapi di lapak para pedagang. "Mari, mbak, dibeli kembang apinya sebelum kehabisan." Jika kutawarkan pada pagi, akankah ia membelinya? agar terwujud mimpi melihat bintang di kala terbit matahari. "Tidak, Bang, terimakasih. Coba tawarkan pada pagi!" Jawabku tanpa sadar membuat pedagang itu bingung. Tak ada yang perlu dikembangkan di langit sana malam ini. Angkasa justru lebih anggun dengan bintang yang hanya berkedip barang sekali saja. "Serius, Gin, ndak mau beli kembang api satu saja? Biar kosanmu ramai di menit terakhir 2015 nanti." Sikut Putra. "Yaela Put, itu emang bakal bikin rame. Tapi rame di mata doang. Di hati mah sepi." jawabku lirih, berharap ia menangkap maksudku. Buat apa meramaikan angkasa dengan api-api itu? Sementara dirimu sendiri belum yakin bahwa esuk hatimu akan seramai itu. "Astagfirullah. Gina, kamu ngode aku?" b...