Hai, apa kabar kamu yang sekarang?
Sudahkah lebih nyaman dengan diri dan sekelilingmu?
Bagaimana dengan ekspektasi-ekspektasi itu, apakah terkelola dengan baik?
Berapa kali kamu tersenyum karena betul-betul bahagia menikmati hidup ini?
Sudah berapa kali kamu berpikir bahwa kamu berharga dan patut diperjuangkan?
Aku tidak percaya sampai saat ini, bisa tumbuh dan bertahan di raganya orang sepertimu.
Orang yang selalu merasa tidak cukup dengan dirinya.
Orang yang selalu mengupayakan yang terbaik untuk orang lain, namun belum pernah sekalipun merasakan diupayakan bahagianya oleh orang lain. Iya, aku tau ini bukan tugas orang lain membahagiakan dia, tapi dia begitu butuh itu.
Orang yang selalu menusuk-nusuk dirinya dengan berbagai penilaian negatif.
Orang yang sebenarnya sangat ramah, baik hati, lembut, setia kawan, jujur, namun tak pernah lihai mendedikasikan setiap pilihan hidup untuk dirinya.
Bahkan masih tidak percaya, karena setiap aku tanya keinginannya apa, ia selalu bingung menjawabnya.
Ia ingin banyak hal. Namun tidak yakin seingin itu.
Ayo, kita duduk bersama.
Kita selami bersama-sama diri ini.
Aku telah sekian lama menunggumu. Sosok otentik dirimu. Sosok yang menyukai keramaian, keceriaan, keromantisan, kehangatan, kebebasan, dan lain sebagainya.
Sosok yang suka menyanyi, berpiano, main gitar. Tapi tidak memberikan kesempatan kepada diri untuk berkelana dengan hal yang disukainya.
Sosok yang senang menyayangi dan disayangi teman-teman.
Ayo, kita duduk bersama.
Kita temukan apa maumu.
Kita kembangkan menjadi keahlian yang bermanfaat.
Mulai sekarang. Coba untuk menjadi manusia yang tidak berperasaan. Tidak perlu merasa bersalah kepada siapapun yang bahkan tidak peduli dengan perasaanmu. Tolong.
Komentar
Posting Komentar