Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Bagaimana hubunganmu dengan Tuhan?

Mungkin kita sedang berjarak. Jauh sekali. Dampaknya, temaram acuh padaku. Lalu lalang sepeda motor dan jalanan kota enggan tuk dinikmati, enggan tuk dipahami. Padahal sudah kusuguhkan waktuku. Berkumpul membuat gulana terasa menyiram Betapa tidak, jika setiap temu selalu mencipta tanda seru Tak bisakah kita pahami satu persatu bagaimana dirimu dan diriku. Ah, mungkin karena aku dan Dia sedang berjarak.  Seminggu yang lalu hingga sekarang. Aku berasa seperti magnet. Semua hal mendekat, kemudian menumpuk seperti gunung. Bergemuruh di bagian bawah kepalaku. Jikalau boleh berkata jika. Sayangnya kumemilihnya tidak. Membiarkan satu per satu kutuntaskan. Aku paham semua aktivitas yang lain sangat berharga, sangat penting dan sayang untuk ditinggalkan. Penelitianmu, organisasimu, dan semacamnya. Itu yang membuatku tidak memberatkanmu. Aku terlihat free, bukan? Hingga suwaktu waktu aku merasakan hal yang lebih parah dari itu. Aku tidak merasa berjalan saat aku berjalan. Yang ad...

Kamu, Jadilah Kuat dengan Bersyukur

Sejak aku tau menyesal itu adalah hal yang sia-sia dan tidak akan mengembalikan pada kondisi semula, aku memilih menghadapi (dengan caraku) dan mensyukuri segala kesulitan ini. Ke depan aku tidak tau siapa saja yang akan bertahan bersama dan beranjak pergi meninggalkan atau sekaligus melupakan aku. Aku tidak tau siapa yang akan diamanahi Tuhan tuk menjaga diriku, membersamai dan menghargai keberadaanku. Bukan, ini bukan menyoal tentang pendamping hidup, lebih luas dari itu. Sejujurnya orang-orang yang membutuhkan kemudian meninggalkan aku begitu saja membuatku takut. Bahkan terkadang membuatku ingin melepaskannya begitu saja, sehingga sama-sama meninggalkan. Ingin melupakan segala proses bersama kenangan-kenangannya. Ingin kuhilangkan hal yang terasa sangat menyakiti. Ingin kumatikan saja ingatan yang mengurai air mata saat muncul dalam pikir. Beruntungnya Tuhan mengaruniakan kesadaran. Kesadaran tentang persinggahan HIKMAH yang ia tabur ke sudut-sudut dunia, membuatku berpikir ...

Dalam Dekapan Ukhuwah

"Ya, setiap orang. Siapapun mereka. Yang baik, juga yang jahat. Betapapun yang mereka berikan pada kita selama ini hanyalah luka, rasa sakit, kepedihan, dan aniaya, mereka tetaplah guru-guru kita. Bukan karena mereka orang-orang yang bijaksana. Melainkan karena kitalah yang sedang belajar untuk menjadi bijaksana." (Salim A. Fillah, Dalam Dekapan Ukhuwah) Begitulah kiranya closing statement dari materi yang disampaikan oleh murabbiku,  mbak Irine. Hari Senin, 12 Desember 2016 adalah pertama kalinya aku menjadi mutarabbinya, pertama kali bertemu dengannya dan pertama kali melingkar. Lingkaran baru setelah sebelumnya telah berganti sejumlah empat kali lingkaran dengan anggota kelompok yang berbeda, dari mbak Evi di semester 1-3, kemudian berlanjut dengan mbak Trini semester 4 dan 5, lalu mbak Syila semester 5, dilanjut mbak Titis semester 6-7 dan akhirnya berpindah ke mbak Irine di semester terakhirku (amin).  Hari ini langit sedang muram, wajahnya kusam oleh me...

Satu Meja

Saat hujan. rasanya aku ingin duduk satu meja menyeruput satu cangkir kopi hangat dengan seseorang iya, seseorang yang membuat hatimu tertambat pada namanya Saat hujan. Pikiran dan perasaanku berunding tiada meja untuk dua cangkir kopi, sebelum ada yang memesannya Siapa yang akan memesan, kamu atau aku? Bagaimana jika kita saja :)