Langsung ke konten utama

:D





Ini kipas dibeli sama ibu untuk menemaniku hidup di kos-kosan, jadi dia udah ada sejak pertama kali ngekos sampai sekarang. Sudah dua hari ini dia rewel, mesinnya hidup namun baling-balingnya tidak mau berputar. Itu membuatku "Hmmm" banget because ini sedang musim tugas, bukan musim dolar :3, pemasukan sedang seret #jujurbanget. Ya, memang begitu adanya. Jadi, aku tidak segera membawa dia ke reparasi kipas. Aku mendiamkannya, berharap ada keajaiban yang membuat baling-balingnya berputar seperti sedia kala. Hiks. Setelah kutunggu-tunggu ternyata keajaiban itu hanyalah khayalan belaka (T.T). Dan, entah kenapa hari ini tumben banget punya inisiatif untuk membenahinya dengan tangan sendiri. Sok-sok an aja sih, siapa tau bisa.

Akhirnya aku nyari kunci motor buat buka jog mengambil drei dan kawan-kawannya. Apa ya yang harus kumulai? mengamati dulu, wkwkwk. Iya, gimana caranya aku bisa membongkar dan melihat mesin yang ada di dalam kipas itu. Melepas cangkang depan, terus mencopot baling-baling, dan melepas cangkang belakang dengan drei karena dia kena skrup. Setelah itu ngapain lagi ya? Membuka penutup mesin. Setelah terbuka, subhanallah, kotor banget dalemnya. Kemudian aku bersihin pakai sapu kecil yang buat bersihin leptop. Bersih. Akupun iseng menghidupkannya tanpa baling-baling. Dan, besi tempat nempel baling-balingnya mau muter dengan cepat. Kok bisa ya?. Tapi masih berpikir, "Jangan-jangan kalau dipasangin baling-baling jadi ga mau muter lagi :(?" akhirnya kupasang baling-balingnya. Dan baling-balingnya berputar secara normal(yeaaay!). Namun, aku belum yakin sebelum melihatnya berputar normal dalam kondisi semua sudah kupasang.

Kembali memasang apa yang telah aku bongkar. Ini asik sist, cobain deh, hihihi. Setiap ada yang aku pasang aku coba hidupin dengan baling-baling.

And finally, dia hidup beneran, baling-balingnya udah mau muter (daritadi kali --") . Aku gag tau kenapa bisa muter, aku belum ngobrah-obrah mesin. Tadi dia nyala setelah aku membersihkan mesinnya. Jadi, sepertinya dia gag mau muter karena kotor, roda-rodanya jadi kehambat buat muter.

Alhamdullillah, akhirnya bisa mengerjakan tugas dengan nyaman, tenang, tentram dan bahagia.  Iya, tugas yang katanya tiket untuk pulang :D HAPPY HOLIDAY untuk semua yang akan dan sedang menikmatinya! (^^)








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Menit Terakhir

Malam ini bintang gemintang tlah luluh di tangan ribuan manusia. Di antaranya berjajar rapi di lapak para pedagang. "Mari, mbak, dibeli kembang apinya sebelum kehabisan." Jika kutawarkan pada pagi, akankah ia membelinya? agar terwujud mimpi melihat bintang di kala terbit matahari. "Tidak, Bang, terimakasih. Coba tawarkan pada pagi!" Jawabku tanpa sadar membuat pedagang itu bingung. Tak ada yang perlu dikembangkan di langit sana malam ini. Angkasa justru lebih anggun dengan bintang yang hanya berkedip barang sekali saja. "Serius, Gin, ndak mau beli kembang api satu saja? Biar kosanmu ramai di menit terakhir 2015 nanti." Sikut Putra. "Yaela Put, itu emang bakal bikin rame. Tapi rame di mata doang. Di hati mah sepi." jawabku lirih, berharap ia menangkap maksudku. Buat apa meramaikan angkasa dengan api-api itu? Sementara dirimu sendiri belum yakin bahwa esuk hatimu akan seramai itu. "Astagfirullah. Gina, kamu ngode aku?" b...