Langsung ke konten utama

Tugas Antimainstream

Aku duduk dalam situasi kelas dan mulai berfirasat. Dengan lekat kudengarkan presentasi demi presentasi teman-temanku. Kebetulan aku duduk di kursi paling depan, tepatnya di depan dosen. Jadi aku tau persis siapa saja yang presentasi dan apa yang sedang di bahas. Ya, waktu itu kelompok 1 dan 2 psikologi perkembangan sedang mempresentasikan materi yang mereka kaji.Temanya ialah Masa Remaja dan Dewasa Dini.
Dan yang paling menarik adalah ketika membicarakan masa Dewasa Dini. Banyak pertanyaan-pertanyaan menarik termasuk pertanyaan rekan saya, "Ada seorang ibu yang berpendapat bahwa lima tahun pertama pernikahan ialah masa yang rentan untuk sebuah perceraian. Apakah penyesuaian yang tengah terjadi di masa itu? Apakah penyesuaian memiliki periode?" 
Dan, jadilah diskusi kami membentuk lingkaran yang bertemakan P E R N I K A H A N. Menarik. Setidaknya walaupun aku tidak tau, aku pasti merencanakan hal itu #eh. Aku mengikuti aliran kalimat-kalimat tanya yang mengalir semakin deras. 
Tiba-tiba, dosen saya menceritakan kisahnya dengan pendamping hidupnya kini. Aku hanya tersenyum dan geli. Geli karena dosenku lucu sekali cara membawakan cerita ini. Ya, beliau memang tiada tanding jika bercerita tentang bab "pencarian seorang pendamping". Jleb. Dalam benak aku berpikir, "Boro-boro mikirin pendamping sampai seekstrim itu, mushaf aja masih dicuekin" Tau maksudku gag??? Ya, kita terlalu lelah memikirkan apa yang sebenarnya tidak dipikirkan untuk sementara waktu tidak apa-apa. Fokuslah sama bekalnya. Fokuslah sama ilmu-ilmu yang masih belum dijemput. Bagaimanapun, seorang pendamping kita itu akan sama persis seperti kita. Maka perbaikilah dulu dirimu. Niatkan dulu pendekatanmu dengan Yang Maha Pencipta, Yang Maha Cinta. Dia yang lebih tau bukan? halah ini hanya pembelaan diri saya saja :3
Kalau dosenku, lebih menceritakan mengenai bagaimana pendampingnya itu mengejar dan cara beliau menjawab. Waktu itu pendampingnya mengejar cinta beliau, namun berhubung belum memiliki status sosial yang jelas, maka beliau masih berpikir. Istilahnya, "Jika suatu saat ada yang lebih baik dari kamu, ya aku dengan dia yang lebih baik darimu. Namun, jika terpaksanya kamu, ya pasti akan kembali bertemu." kasar banget ya??emang -___- temen-temenku aja pada mengernyitkan alisnya seketika beliau bilang seperti itu. Kalau aku sih bilangnya dalam hati, "Waw, wanita ini gag main-main emang. Berani banget :3". 
Dan aku terkejut dengan ending cerita beliau. 
"Yasudah, ini dulu aja. besuk ukd ya, tapi sebelum ukd anda harus mengumpulkan tugas untuk syarat ukd. Nanti kalian analisis sinetron CHSI itu. Itu kan banyak kasus pernikahan, kalian analisis salah satu tokoh. Yang cowok analisis suami, cewek analisis istri. Terserah mau milih mb Hana atau mas Bram, atau lainnya. bla bla bla." yaela Mas Braaaaaaaaaaammm ><
*Hening*
Dan inilah tugas kami yang mencengangkan dan membuat kami sekelas tiba-tiba membicarakan sinetron itu dalam keseharian kami.Unik. Langka. Karena biasanya itu kami diminta analisis kasus yang serius dari jurnal-jurnal gitu. Aku gimana? Aku masih cuek. Cuek yooo, ngapain dipikir jero2. Tapi, akhirnya aku ngoyo banget si ngerjainnya :3. Jadi misal pengumpulannya besuk pagi. Jam 05.00 am aku baru selesai mengerjakan. Jangan dicontoh, karena hasilnya gag maksimal menurutku :3. Gag sempat belajar buat ukdnya juga :3 Santai bener emang ni orang :/ 

Apapun amanah yang kamu terima, damailah dengannya . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Menit Terakhir

Malam ini bintang gemintang tlah luluh di tangan ribuan manusia. Di antaranya berjajar rapi di lapak para pedagang. "Mari, mbak, dibeli kembang apinya sebelum kehabisan." Jika kutawarkan pada pagi, akankah ia membelinya? agar terwujud mimpi melihat bintang di kala terbit matahari. "Tidak, Bang, terimakasih. Coba tawarkan pada pagi!" Jawabku tanpa sadar membuat pedagang itu bingung. Tak ada yang perlu dikembangkan di langit sana malam ini. Angkasa justru lebih anggun dengan bintang yang hanya berkedip barang sekali saja. "Serius, Gin, ndak mau beli kembang api satu saja? Biar kosanmu ramai di menit terakhir 2015 nanti." Sikut Putra. "Yaela Put, itu emang bakal bikin rame. Tapi rame di mata doang. Di hati mah sepi." jawabku lirih, berharap ia menangkap maksudku. Buat apa meramaikan angkasa dengan api-api itu? Sementara dirimu sendiri belum yakin bahwa esuk hatimu akan seramai itu. "Astagfirullah. Gina, kamu ngode aku?" b...