Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Ilusi

Mengkhianati kalimat yang dibuat sendiri, bukanlah hal terbaik. Bukan berarti menutup celah untuk selalu berproses Cermin yang usang, Masih berguna jika membiarkan diri untuk merawatnya Biarkan orang lain berdiri dalam pendiriannya Biarkan orang lain berproses Tiada manusia yang tak punya kesalahan Jika apa adanya yang dibutuhkan, apalagi yang dicari? Tiada topeng yang menempel di paras wajah secara permanen Dan pasti akan ada orang lain yang melihatmu melepaskannya. "Apa adanya" tak melewati proses itu
Kupikir hidup mengalir begitu saja. Berjalan terus, menggunakan kaki dan tangan yang tlah dianugerahkan oleh Tuhan untuk kita, para manusia dan makhluk lainnya. Kupikir hidup hanya untuk melihat semua orang bahagia meski tanpa campur tanganku Kupikir hidup hanya untuk dinikmati Panjang rasanya jika ingin diluruskan Saat merasa panjang, ternyata Tuhan memberi kata waktu Sehingga semua tergambar jelas detik menit dan jamnya Seberapa sering napas kita terengah, Seberapa sering napasku terengah, Dan dengan waktu terciptalah kesempatan Kupikir kesempatan hanyalah waktu untuk mengulang suatu hal dua, tiga atau empat Ternyata kesempatan menciptakan arti tersendiri Waktu untuk menyadari segala-galanya pun ternyata adalah kesempatan Menjeda untuk memberi pengertian terhadap diri sendiri Atau berpikir lebih dari sekali untuk menentukan sebuah pilihan Kesempatan bukan berarti menghapus dan melupakan segala luka begitu saja, segala duka begitu saja atau segenap kesalahan begitu sa...

Mendung

Ah mendung rasanya ingin secepatnya menjatuhkan air hujan Padahal belum tentu manusia di bawahnya sedang membutuhkan kedatangannya atau justru menghindarinya ah seharusnya memampukan diri dulu Baiknya dia mengerti setelah itu mungkin air yang ia jatuhkan bisa lebih bermanfaat dan membahagiakan dirinya dan makhluk yang menerimanya

Untuk Solo, dari Jogja

Tersebab aku tak mengakhiri sedetikpun pemikiran tentangmu, Rasaku membuncah Terbang ke segala penjuru tak terkendali rasanya ingin segera kamu tau rasanya ingin sesekali berkata jujur tentang semua ini dari september hingga beranjak ke september yang baru masih saja ku gali lubang dalam-dalam tuk mengubur namamu namun tak cukup banyak gundukan yang mampu menutupinya hingga tak tampak lagi rasanya ingin semua ini cepat usai ingin berlalu tanpa pertanggungjawaban yang selama ini mampu kuterima ah rasanya ingin melabuhkan takan ini dan mengisi jemarinu yang kosong Rasa-rasa yang akan selalu hidup di manapun dan kapanpun kuberasa dalam diam atau dalam situasi apapun rasanya ingin segera kau tau terlepas apa yang ada di kotak hatimu berbeda ataupun sama kekatanya Sayangnya, masih ada rasa-rasa lain yang timbul setelah itu sayangnya, aq tak bisa menjamin diriku sendiri apakah setelah itu aku kan bahagia atau lebih bahagia! atau justru menyesalinya.