Langsung ke konten utama

Kamu bisa Menerima Dirimu dan Lingkunganmu lebih dari ini!

Setiap manusia di bumi tentu saja memiliki masalah.  Ah,  aku lebih suka menyebut masalah dengan ujian.  Sepertinya itu lebih baik untuk di dengar. 

Ujian saat kondisi yang seharusnya membuatmu menerima,  menjadi tidak menerima.  Hilang rasa ikhlas. 

Tapi aku yakin,  kamu sadar seutuhnya bahwa kamu memanglah harus menerima diri dan lingkungan apa adanya.  Aku yakin kamu sadar. 

Jadi,  aq tak akan bilang padamu kamu harus menerima dirimu.  Aku yakin kamu sedang berusaha mencobanya.  Dan itu tidak mudah bukan?

Jika aq mengira-ngira dan mudah menyimpulkan,  khawatirku kau justru akan lebih terbebani oleh kesimpulanku. 

Aku yakin,
Kamu adalah orang yang selalu berusaha. Keras bahkan. Lebih keras dari yang kulihat sekarang.

Aku yakin,  kamu akan menjadi lebih bijaksana dari sekarang. Dirimu yang sudah menerima ini,  akan lebih menerima suatu saat. 

Iya,  aku yakin.
Maaf karena sudah membuat kesimpulan yang membebanimu. 

Mari membentuk diri ini sepositif yang kita bisa. Ujian tidak akan pernah selesai,  maka,  mari kita bentuk budaya belajar yang juga tidak akan pernah selesai.

Bukan hanya untuk menghadapi ujian, tapi untuk mengondisikan ujian.  :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Menit Terakhir

Malam ini bintang gemintang tlah luluh di tangan ribuan manusia. Di antaranya berjajar rapi di lapak para pedagang. "Mari, mbak, dibeli kembang apinya sebelum kehabisan." Jika kutawarkan pada pagi, akankah ia membelinya? agar terwujud mimpi melihat bintang di kala terbit matahari. "Tidak, Bang, terimakasih. Coba tawarkan pada pagi!" Jawabku tanpa sadar membuat pedagang itu bingung. Tak ada yang perlu dikembangkan di langit sana malam ini. Angkasa justru lebih anggun dengan bintang yang hanya berkedip barang sekali saja. "Serius, Gin, ndak mau beli kembang api satu saja? Biar kosanmu ramai di menit terakhir 2015 nanti." Sikut Putra. "Yaela Put, itu emang bakal bikin rame. Tapi rame di mata doang. Di hati mah sepi." jawabku lirih, berharap ia menangkap maksudku. Buat apa meramaikan angkasa dengan api-api itu? Sementara dirimu sendiri belum yakin bahwa esuk hatimu akan seramai itu. "Astagfirullah. Gina, kamu ngode aku?" b...