Langsung ke konten utama

Mbak Jauh

 

Mbak Jauh
Entah, panggilan ini sangat berkesan bagiku
Waktu itu di teater arena
Ada seorang lelaki supel mengajakku salaman
Lantas kubalas dengan salamanseperti di gambar degan jarak yang lumayan jauh, 1,5 meter
"Iya, iya, paham." balas orang itu

Alhamdulillah, tidak menyakiti hatinya
Seharusnya memang tidak, karena jika dia mampu menangkap, itu caraku menghargainya sebagai laki-laki

Mbak Jauh
Entah, panggilan itu membuatku merasa dihargai
Suatu hari aku bertemu dengan lelaki supel itu lagi
"Eh, Mbak Jauh.." katanya sambil menguncupkan tangan seperti aku biasa bersalaman
Aku pun membalasnya dengan menguncupkan tangan kepadanya tanpa bersentuhan
Lalu, ada teman yang nyeletuk, "Hah? Mbak Jauh?"
"Iya, karena dia kalau salaman kaya begini!" jawabnya sambil mempraktikan.

Mbak Jauh
Terimakasih sudah memahami caraku
Terimakasih untuk tidak sakit hati, atau merasa tidak dihargai

Laki-laki itu adalah perokok,
Dia suka minum anggur putih dalam botol sprit yang terlihat seperti air putih itu

Mbak Jauh
Membuatku yakin, untuk tidak takut mempraktikkan perintahNya
Membuatku yakin, menjaga diri itu sangatlah penting dan positif
Jika kita mantap, orang yang seperti apapun mampu menghargai kita dengan caranya

Meski caraku masih jauh dari sempurna,
Aku bersyukur,

"Mbak Jauh"
Aku menggunakan caraku
Dan dia mampu memahaminya

Dan aku merasa terjaga
Aku merasa terjaga dengan cara ini

Ini bukan tentang laki-laki yang memanggilku "Mbak Jauh"
Namun tentang cara Tuhan menjaga hambanya
Banyak cara-cara Tuhan yang tersirat maupun sudah tersurat dalam hadist,
Tersurat dalam Al-Qur'an
Tersurat
Dan hak kita untuk memilihkan cara terbaik untuk kebaikan diri kita
 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Pohon, Kebun Teh dan Basket

Sejak kapan kamu mengenal rumah pohon, kebun teh dan basket? Sejak ada film yang berjudul My Heart. Rachel, Farel dan Luna menjadi pemain utamanya. Yuki Kato memerankan Rachel dan Irshadi Bagas memerankan Farel. Jujur dulu aku tak begitu suka tokoh Luna, jadi nama pemerannya pun tidak ingat sampai sekarang, kecuali pemeran versi dewasa yaitu Acha.  Banyak hal yang kutiru di sana. OMG betapa besar efek film My Heart bagi diriku waktu itu. Kebetulan waktu kecil aku memang tomboy sekali. Hal itu membuat teman SD sering memadankan aku dengan tokoh Rachel. Aku mulai berimajinasi bahwa kota Bogor serindang yang diilustrasikan di dalam film. Persahabatan seindah yang diperankan. Bermain di kebun teh seasik di lakon film. Basket pun. Saat itu aku bermimpi bisa main ke Bogor mengunjungi danau dengan dua perahu yang dinaiki Rachel dan Farel, naik ke rumah pohon mereka trus main ke kebun teh yang dingin dan sejuk. Dulu entah mengapa pengin banget tinggal di Bogor. Iya, bermula dari...

Review Film Al-Ghazali Kimia Kebahagiaan

Data / Identitas Film : Judul Film                               : Al-Ghazzali Kimia Kebahagiaan Oleh                                        : Ovidio Salazar Pemeran             : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebaga Sufi Guardian Ali Mayani sebaga Magician “Kita datang ke dunia ini lalu meninggalkannya, sejauh itu sudah pasti kurasa.   Jalan tempat kit...

Menit Terakhir

Malam ini bintang gemintang tlah luluh di tangan ribuan manusia. Di antaranya berjajar rapi di lapak para pedagang. "Mari, mbak, dibeli kembang apinya sebelum kehabisan." Jika kutawarkan pada pagi, akankah ia membelinya? agar terwujud mimpi melihat bintang di kala terbit matahari. "Tidak, Bang, terimakasih. Coba tawarkan pada pagi!" Jawabku tanpa sadar membuat pedagang itu bingung. Tak ada yang perlu dikembangkan di langit sana malam ini. Angkasa justru lebih anggun dengan bintang yang hanya berkedip barang sekali saja. "Serius, Gin, ndak mau beli kembang api satu saja? Biar kosanmu ramai di menit terakhir 2015 nanti." Sikut Putra. "Yaela Put, itu emang bakal bikin rame. Tapi rame di mata doang. Di hati mah sepi." jawabku lirih, berharap ia menangkap maksudku. Buat apa meramaikan angkasa dengan api-api itu? Sementara dirimu sendiri belum yakin bahwa esuk hatimu akan seramai itu. "Astagfirullah. Gina, kamu ngode aku?" b...