Sudah kusadari sejak dulu, aku dilahirkan bukan untuk selalu menang, namun selalu berjuang. Berjuang untuk mendapat kepastian dari Allah, bukan sepenuhnya untuk mencapai apa yang menjadi mimpiku. Sejak dulu, aku tidak pernah mendapatkan apa yang aku inginkan, sejak SMA dan kuliah ini. Aku menginginkan SMAN 1 Yogyakarta namun ditakdirkan di SMAN 2 Bantul. Aku ingin berkuliah di Pendidikan Dokter UNS, namun ditakdirkan di Psikologi UNS. Aku sempat ragu, dan ingin memastikan jalan itu. Jalan yang sejak lama kuimpikan, khususnya sejak Mas Topan, kakak tersayang meninggalkan kami. Aku ingin memilih mengabdikan diri menjadi dokter. Aku meminta kepastian Illahi dengan segenap upayaku. Sampai sempat aku hampir kehilangan komitmen di salah satu organisasi kampus. Akupun tak punya cara bagaimana bicara yang baik tentang ini. Hanya waktu itu yang terselip dibenakku ialah jika benar Psikologi memang takdirku, aku akan lakukan yang terbaik dan memampukan diri sepenuh hati di sini. ...